ERA.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memberi pengarahan untuk para kader dalam penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024.
Seluruh kader PDIP baik eksekutif, legislatif dan struktur partai diundang, kecuali Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Tidak ada keterangan dari struktur partai tentang hal ini.
Semua kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) di Jateng diingatkan untuk berjuang secara riil. Apalagi jika kader tersebut saat ini menduduki jabatan sebagai pemimpin, maka perjuangan di lapangan sangat dibutuhkan.
Puan Maharani mengatakan PDI Perjuangan Jateng telah berkali-kali menjadi penentu kemenangan PDI Perjuangan dalam kontestasi Pileg maupun Pilpres. Dengan dukungan suara PDI Perjuangan Jateng yang besar, maka partai berlambang banteng ini memenangkan kontestasi mengungguli parpol lain.
Maka, putri Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ini menekankan model pemimpin yang ideal bagi PDI Perjuangan. Yakni pemimpin yang memang dilihat oleh teman-teman seperjuangan dan turut turun bersama dengan para pendukungnya di lapangan.
“Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di sosmed,” tegas Puan Maharani saat memberikan arahan di Panti Marhaen, Kantor DPD PDI Perjuangan Jateng, Sabtu (22/5).
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto; Sekretaris Bambang Kusriyanto; Bendahara Agustina Wilujeng, Kepala Daerah di Jateng dari PDI Perjuangan, anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI, DPRD Jateng dan 35 kabupaten/kota di Jateng.
Menurut Puan bergerilya di media sosial memang diperlukan. Namun dalam berjuang, jangan hanya berhenti di sosmed saja.
“Sosmed diperlukan, media perlu. Tapi bukan itu saja. Harus nyata kerja di lapangan,” ujar Puan.
Selanjutnya ia juga menegaskan jika kader PDI Perjuangan yang terlihat diam itu jangan dinilai tidak siap dalam menyambut kontestasi pemilu kedepan. Puan menegaskan kader PDI Perjuangan sangat siap, namun mereka mematuhi aturan partai yang mesti tegak lurus dengan perintah ketum.
“Kita diem-diem saja kaya ndak siap. Kita Siap! Hanya, kita itu partai yang tegak lurus pada aturan,” tandasnya.
Untuk itu, sudah semestinya semua kader PDI Perjuangan tegak lurus pada perintah yang pada waktunya nanti akan diinstruksikan oleh Ketum.
“Dan saya yakin bahwa bapak dan ibu ini pasti akan ikut pada arahan yang akan diputuskan pada saatnya nanti,” tandasnya.
Belakangan diketahui, pernyataan Puan ditujukan kepada Ganjar yang akhir-akhir ini aktif di platform media sosial.
"Tidak diundang! (Ganjar Pranowo, red) 'wis kemajon' (kelewatan), 'yen kowe pinter, ojo keminter' (bila kamu pintar, jangan sok pintar-red)," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto melalui siaran pers yang diterima, Minggu (23/5/2021).
Pada rilis juga tertulis DPD PDIP Jateng dengan terang-terangan menyebut Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jateng, terlalu berambisi maju pada Pilpres 2024 sehingga meninggalkan norma kepartaian.
Menurut Bambang, DPD PDIP Jateng sebenarnya sudah memberikan sinyal jika sikap Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan presiden tidak baik.
Di satu sisi, belum ada instruksi dari Ketua Umun Megawati Soekarnoputri, sedangkan di sisi lain hal itu tidak baik bagi keharmonisan partai yang wajib tegak lurus pada perintah ketua umum.
"Hal ini ditengarai dengan tingginya intensitas Ganjar di media sosial dan media massa, bahkan Ganjar sampai rela menjadi 'host' di youtube-nya, padahal hal serupa tak dilakukan oleh kader PDIP lain yang juga berpotensi untuk 'nyapres'" ujarnya seperti dikutip dari Antara.