Heboh Polemik Soal Ganjar, PDIP: Capres Cawapres di Tangan Mega

| 24 May 2021 20:15
Heboh Polemik Soal Ganjar, PDIP: Capres Cawapres di Tangan Mega
Hasto Kristiyanto (Dok. PDIP)

ERA.id - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meminta kader partainya untuk merapatkan barisan. Dia menegaskan, jangan memberi ruang pihak luar memecah belah kekuatan partai berlambang banteng tersebut.

Hal itu dia sampaikan di tengah dugaan adanya kisruh internal di PDIP, usai tak diundangnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat pengarahan kader PDIP se-Jateng yang dihadiri oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Semarang pada Sabtu (22/5) lalu.

"Terus rapatkan barisan mengingat banyak pihak yang sudah melakukan dansa politik untuk 2024 dan jangan beri peluang siapapun dari luar partai untuk memecah belah kekuatan partai kita," ujar Hasto melalui keterangan tertulis, Senin (24/5/2021).

Hasto menegaskan, saat ini konsentrasi utama Partai saat ini adalah membantu Presiden Jokowi dalam bergotong royong mengatasi pandemi Covid-19 dengan berbagai variannya, bukan pada masalah calon presiden-calon wakil presiden 2024.

Terkait dengan Pemilu 2024, Hasto mengingatkan bahwa penetapan capres dan cawapres merupakan hak prerogtif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal itu juga merupakan hasil keputusan pada saat Kongres V PDIP.

"Maka pilihan terbaik Partai saat ini bagi seluruh kader partai pada seluruh jajaran tiga pilar partai adalah melakukan konsolidasi Partai  secara menyeluruh," tegas Hasto.

Oleh karena itu, kata Hasto, maka konsolidasi tiga pilar Partai wajib diadakan secara lebih terstruktur, sistematis dan masif. Dia juga menegaskan, seluruh struktural partai wajib pro aktif untuk menguatkan barisan partai.

"Sehingga ketika tiba momentum politik bagi Ibu Megawati untuk mengambil keputusan, seluruh kader Partai telah mengakar dalam semangat kolektivitas untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya, publik menduga terjadi gesekan di internal PDIP dengan tak diundangnya Ganjar Pranowo ke acara pengarahan kader PDIP se-Jateng di Semarang pada akhir pekan lalu. Adapun acara tersebut dihadiri oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Ketua DPD PDIP Jateng yang juga Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto membeberkan alasannya tak mengundang Ganjar. Menurutnya, hal itu dikarenakan Ganjar terlalu berambisi maju pada Pilpres 2024 sehingga meninggalkan norma kepartaian.

"Tidak diundang! (Ganjar Pranowo, red) 'wis kemajon' (kelewatan), 'yen kowe pinter, ojo keminter' (bila kamu pintar, jangan sok pintar-red)," kata Bambang Wuryanto melalui siaran pers yang diterima, Minggu (23/5/2021).

Menurut Bambang, DPD PDIP Jateng sebenarnya sudah memberikan sinyal jika sikap Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan presiden tidak baik.

Di satu sisi, belum ada instruksi dari Ketua Umun Megawati Soekarnoputri, sedangkan di sisi lain hal itu tidak baik bagi keharmonisan partai yang wajib tegak lurus pada perintah ketua umum.

"Hal ini ditengarai dengan tingginya intensitas Ganjar di media sosial dan media massa, bahkan Ganjar sampai rela menjadi 'host' di youtube-nya, padahal hal serupa tak dilakukan oleh kader PDIP lain yang juga berpotensi untuk 'nyapres" ujarnya.

Sedangkan Ganjar diketahui menghabiskan akhir pekannya di Jakarta. Dia bahkan sempat bertemu Megawati untuk mengantarkan lukisan dan juga menjajal jalur khusus pesepeda di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang bersama teman-temannya.

Rekomendasi