ERA.id - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mendorong sekolah kembali dibuka. Ia menilai sekolah dapat menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM), meskipun situasi masih berada di tengah pandemi COVID-19. Dia menegaskan, tidak ada tawar-menawar yang bisa dilakukan demi pendidikan.
"Masa depan Indonesia sangat bergantung pada SDM (sumber daya manusia)-nya, sehingga tidak ada tawar menawar dalam pendidikan terlepas dari situasi yang kita hadapi," ujar Nadiem seperti dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kemendikbud RI pada Kamis (3/6/2021).
Nadiem mengatakan, selama ini dia masih banyak membaca dan mendengar keluhan dari para siswa yang menginginan PTM segera dimulai. Hal ini menunjukkan masih banyak sekolah yang belum dibuka meskipun sudah didorong oleh pemerintah.
Menurutnya, sudah sejak beberapa bulan lalu, pemerintah menyarankan agar sekolah yang berada di zona hijau risiko COVID-19 dan guru maupun tenaga pendidik yang sudah mendapatkan vaksinasi untuk kembali membuka sekolah.
"Kami sebenarnya telah menyarankan kepada satuan pendidikan yang berada di zona hijau serta guru dan tenaga pendidiknya yang sudah divaksin untuk segera melaksanakan PTM terbatas," kata Nadiem.
Dia mengatakan, ada banyak risiko yang harus dihadapi yang berdampak panjang apabila PTM terus menerus ditunda. Salah satunya adalah lost learning mengingat keterbatasan akses internet hingga psikologi anak dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Meski begitu, Nadiem mengaku memahami kekhawatiran para orang tua murid, guru, maupun tenaga pendidikan mengenai wacana pembukaan sekolah di tengah pandemi COVID-19. Oleh karenanya, dia mendorong pula agar guru maupun tenaga pendidik ikut menyukseskan program vaksinasi nasional sebagai salah satu upaya pencegahan penularan virus Corona.
"Dengan semua pertimbangan itulah kami mengupayakan agar pendidik dan tenaga kependidikan menjadi prioritas penerima vaksinasi COVID-19," kata Nadiem.
"Kerja sama ibu dan bapak sekalian untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi akan sangat membantu pencapaian target pemerintah dan perwujudan cita-cita bangsa di masa depan," imbuhnya.
Untuk diketahui, pemerintah berencana kembali membuka sekolah pada awal Tahun Ajaran 2021/2022 pada awal Juli mendatang.
Sebelumnya, baru ada 30 persen sekolah yang membuka opsi PTM terbatas. Oleh karena itu, pemerintah mendorong agar sekolah dibuka setelah guru dan tenaga pendidikan mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Kemendikbudristek juga telah menerbitkan panduan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk sekolah di jenjang PAUD, pendidikan dasar dan menengah. Panduan ini bakal diberikan kepada sekolah melalui Dinas Pendidikan setempat dan unit kementerian terkait, maupun melalui sosialisasi dan laman resmi milik Kemendikbud.