Cerita Megawati saat Soekarno Lengser: Saya Tak Bisa Lanjut Sekolah

| 12 Jun 2021 08:17
Cerita Megawati saat Soekarno Lengser: Saya Tak Bisa Lanjut Sekolah
Megawati Soekarnoputri. (Foto: Dok. Tim Media PDIP)

ERA.id - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri resmi menyandang gelar Profesor Kehormatan dengan status guru besar tidak tetap dari Universitas Pertahanan (Unhan) RI. Pengukuhan tersebut digelar di Kampus Unhan, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Dalam orasi ilmiahnya, Megawati teringat dengan falsafah Jawa Cakra Manggilingan. Dia menyebut, arti falsafah itu selayaknya roda kehidupan yang terus berputar.

"Pemberian gelar profesor ini semakin menyadarkan saya bahwa hidup itu seperti falsafah Jawa ada namanya Cakra Manggilingan. Jadi kita sebagai manusia harus menerima bahwa dunia ini berputar juga roda kehidupan," kata Megawati dalam acara yang ditayangkan di akun YouTube Universitas Pertahanan Official, Jumat (11/6).

Megawati lantas menceritakan sedikit riwayat hidupnya. Dia dilahirkan di Gedung Agung Yogyakarta sebagai putri kedua dari Presiden pertama RI Soekarno.

Di tahun 1950an, keluarganya kemudian pindah ke Jakarta, Megawati pun menghabiskan banyak masa kecilnya di Istana Presiden.

Namun, kehidupan Megawati harus berubah ketika prahara di tahun 1965. Saat itu, ayahnya yaitu Soekarno dilengserkan. Megawati dan keluarganya pun lantas menjadi masyarakat biasa sejak saat itu.

"Saya tumbuh besar di Istana, akibat peristiwa politik tahun 65, saya tidak bisa melanjutkan sekolah dan tentu saja karena ayah saya dilengserkan saya hidup sebagai rakyat biasa. Masa itu memang masa sulit bagi kami," kata Megawati.

Akan tetapi, falsafah Jawa Cakra Manggilingan terjadi padanya. Roda kehidupanya kembali berputar, sejarah masa lalu memanggilnya untuk kemudian terjun ke dunia politik dengan megawalinya dari kursi anggota DPR RI.

Megawati mengatakan, di parlemen, dia menjadi anggota dewan selama tiga periode. Namun, tiga tahun terakhir di parlemen terpotong karena harus menjadi Wakil Presiden mendampingi Presiden Gus Dur dan tak lama kemudian dia diangkat menjadi Preside Kelima RI.

"Akhirnya begitulah yang saya katakan roda berputar. Sejarah memanggil saya utk pertama kali menjadi anggota DPR RI sampai tiga periode, terpotong tiga tahun krena lalu menjadi wapres, dan setelah itu menjadi presiden kelima RI," kata Megawati.

Sejak saat itu pula, Megawati mengaku mendapat banyak gelar akademik berupa gelar doktor kehormatan atau honoris causa dari sejumlah universitas di dalam dan luar negeri. Tercatat, Megawati sudah mendapatkan delapan gelar doktor honors causa dari sejumlah universitas sepanjang 2001-2018.

Megawati menyebut, sebenarnya masih banyak universitas baik di dalam maupun luar negeri yang ingin memberikan gelar doktor honoris causa. Namun, karena adanya pandemi COVID-19, pemberian gelar pun harus tertunda.

"Sebenarnya kalau karena Covid-19 ini masih ada beberapa lagi yang menunggu untuk memberikan gelar honoris causa kepada saya dari dalam dan luar negeri," kata Megawati.

Rekomendasi