ERA.id - Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, hari ini menyambangi Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Tidak cuma datang ke Makassar, ia juga akan mempromosikan wisata di Kabupaten Maros, terkhusus bukit karst dan Sungai Rammang-Rammang atau kerap disebut Sungai Pute.
"Hari ini menuju Makassar. Akan berkunjung ke acara Anugerah Desa Wisata di Maros sebagai bagian dari mempromosikan wisata daerah menghadirkan lapangan kerja seluas-luasnya, agar kesejahteraan masyarakat dapat merata," terang Sandiaga.
Di lain kesempatan, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Makassar juga mengklaim kalau Makassar Jazz Festival yang sempat tertunda akibat Pandemi Covid-19 akan dikunjungi Sandi.
Untuk diketahui, Kamis (17/6/2021), Makassar Jazz Festival akan diluncurkan di Kawasan CPI jalan Metro Tanjung Bunga.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, Rusmayani Madjid mengatakan Makassar Jazz Festival sudah 12 kali diselenggarakan di kota Makassar namun karena Pandemi Covid-19 sehingga sempat terhenti.
“Alhamdulillah, Makassar Jazz Festival siap kembali dihelat setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Makassar Jazz Festival digelar kembali dengan tetap mematuhi peraturan pemerintah yakni protokol kesehatan,” ujarnya.
Hari ini menuju Makassar. Akan berkunjung ke acara Anugerah Desa Wisata di Maros sebagai bagian dari mempromosikan wisata daerah menghadirkan lapangan kerja seluas-luasnya, agar kesejahteraan masyarakat dapat merata.
Ada saran tempat kuliner yang harus saya kunjungi? pic.twitter.com/U1I4royRDa
— Sandiaga Salahuddin Uno (@sandiuno) June 17, 2021
Sayangnya kedatangan Sandi ke Sulawesi Selatan terkhusus di Kota Makassar, dianggap sebagai ancaman karena bisa menciptakan kerumunan.
Hal itu disampaikan warganet dalam unggahan Sandi tentang Makassar di akun Twitter-nya.
"Mau buat kerumunan lagi ya pak ? Situ enak buat kerumunan Gak kenak UNDANG-UNDANG PROKES , karna UNDANG-UNDANG PROKES hanya berlaku untuk HRS SAJA," tulis @catatan_a***.
Ada pula yang khawatir tentang nasib masyarakat kecil jika pariwisata dibuka seluas-luasnya. "Pak mau nanya, kalo pariwisata terus dipromosikan sekarang2 ini kemudian banyak wisatawan yg berkunjung kemudian terjadi lonjakan kerumunan apakah salah masyarakat juga pak?"
"Di belahan tempat yg lain masyarakat melihat masyarakat yg berkerumun kemudian mereka berpikir bahwa keadaan sudah membaik, dan masyarakat berbondong2 pergi wisata dan timbul kerumunan banyak, apakah juga salah masyarakat yg dibilang bandel?" tukas @Surya**********.