ERA.id - Nama Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari mendadak marak dibincangkan usai memutuskan untuk menggalang dukungan Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024.
Secara terang-terangan, ia mengaku ingin menjadikan Jokowi dan Prabowo tanpa membawa latar belakang lembaganya. Makanya, ia mundur dari Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).
"Saya sepenuhnya menyadari bahwa posisi saya hari ini adalah aktivis, bukan sebagai surveyor sehingga saya itu mundur dari Persepi," kata Qodari, Sabtu (19/6/2021) kemarin.
Qodari mundur dari Persepi, lantaran gagasannya tidak direstui. "Jadi saya memutuskan mundur karena ada temen-teman yang nggak setuju Jokowi 3 periode. Saya nggak mau kelahi ya dengan teman-teman sendiri," ujarnya.
Adapun kata Qodari, ide menjadikan Jokowi tiga periode sebab ia dan kawan-kawannya tidak ingin menciptakan polarisasi di masyarakat.
Perlu diketahui, dalam UUD 1945, presiden hanya dapat dipilih paling banyak dua kali.
Lalu bagaimana dengan tanggapan Jokowi? Sejak dulu, isu ini ditanggapi dengan serius olehnya. Dengan tegas, siapapun yang ingin agar presiden dapat dipilih sebanyak tiga, adalah orang yang mencari muka kepadanya.
"Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu satu, ingin menampar muka saya. Kedua ingin cari muka. Padahal, saya sudah punya muka, dan ketiga ingin menjerumuskan. Itu aja," kata Jokowi, 2 Desember 2019 lalu.