Alasan Kenapa Sudah Taat Protokol Kesehatan Tapi Kok Masih Bisa Kena COVID-19? Ini Kata Epidemiolog

| 21 Jun 2021 19:04
Alasan Kenapa Sudah Taat Protokol Kesehatan Tapi Kok Masih Bisa Kena COVID-19? Ini Kata Epidemiolog
Ilustrasi covid-19 (Era.id)

ERA.id - Sejumlah orang bahkan tokoh publik yang kerap mensosialisaikan protokol kesehatan, belakangan terkonfirmasi positif COVID-19. Terakhir, juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penganan COVID-19 Wiku Adisasmito juga terpapar virus Corona.

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman mengatakan, mereka yang taat protokol kesehatan bukan berarti lebih mudah terpapar COVID-19. Melainkan, mereka lebih waspada terhadap gejala dan lebih rajin memeriksakan diri.

"Bukan berarti orang taat prokes akan terinfeksi tuh bukan. Tapi cenderung kasus-kasus (positif COVID-19) yang dilaporkan pada orang-orang yang lebih banyak pada orang-orang yang tipikal taat pada prokes. Karena mereka lebih aware terhadap gejala, terhadap perubahan yang terjadi," ujar Dicky saat dihubungi, Senin (21/6/2021).

Berbeda dengan orang yang tak taat prokes, kata Dicky, mereka cenderung cuek terhadap gejala-gejala COVID-19. Padahal, mereka yang tidak disiplin itulah yang paling kerap menularkan virus.

"Bukan berarti orang yang melakukan prokes itu jadi lebih mudah terinfeksi, tidak. Mereka hanya lebih aware pada gejala-gejala, termasuk melakukan testing-nya. Itu perbedaan orang yang taat prokes dengan yang tidak," kata Dicky.

Meski begitu, Dicky mengatakan, di tengah serangan varian baru virus SARS-CoV-2 atau COVID-19 lebih berbahaya, dalam artian lebih mudah menyebar. Sehingga menurutnya, protokol kesehatan bukan jaminan seseorang tidak terpapar virus Corona.

Dia menjelaskan, selama masih ada kegiatan atau aktivitas yang mengharuskan orang berada di luar ruangan, maka potensi penularan juga tetap akan tinggi.

"Dari 10 orang, 2-3 orang berpotensi membawa virus dan menularkan pada kita. Nah, selama orang-orang bukan bekerja di rumah ya artinya berisiko. Mau protokol kesehatan itu bukan jaminan. Protokol kesehatan itu hanya menambah proteksi saja," kata Dicky.

"Tapi dengan tingginya risiko paparan, ya namanya orang pakai masker, pakai faceshield aja, ya sama saja tetap terinfeksi kok. Karena namanya airborne ini luar biasa lho. Titik lengah, titik celah terjadinya infeksi itu banyak sekali," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengkonfirmasi tengah terjangkit virus corona menyusul aktifitasnya yang padat dalam dua pekan terakhir.

"Saya ingin menginformasikan terkait dengan kondisi kesehatan saya. Seperti yang diketahui, dalam beberapa minggu terakhir, saya melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah yang mengalami lonjakan kasus COVID-19 cukup tinggi seperti Kudus dan Bangkalan," tutur Wiku dalam siaran pers, Sabtu (19/6/2021)

Wiku menegaskan, saat ini kondisi fisiknya dalam keadaan baik-baik saja dan hal yang terpenting optimistis nantinnya dapat segera sembuh. Dia memperkirakan tertular COVID-19 saat melakukan kunjungan ke sejumlah daerah.

"Seperti yang saya sampaikan, saya melakukan perjalanan dinas ke berbagai daerah dengan secara disiplin mematuhi protokol kesehatan. Terdapat kemungkinan saya terpapar saat melakukan kegiatan tersebut saat daya tahan tubuh mengalami penurunan karena kelelahan," tuturnya.

Sebagai bagian dari protokol kesehatan, Wiku telah meminta kepada mereka yang memiliki kontak erat dengan dirinya untuk melakukan test antigen sebagai upaya testing dan juga tracing.

"Saya juga meminta kepada masyarakat untuk secara disiplin mematuhi protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," katanya.

Wiku mengingatkan, siapapun dapat tertular COVID-19 dan hanya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan, maka kita dapat mencegah diri dari penularan COVID-19.

Rekomendasi