Pemda Diminta Tak Tahan Stok Vaksin COVID-19, Menkes: Segera Dihabiskan Saja

| 16 Jul 2021 15:55
Pemda Diminta Tak Tahan Stok Vaksin COVID-19, Menkes: Segera Dihabiskan Saja
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Dok. Antara)

ERA.id - Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah segera mempercepat vaksinasi di wilayahnya masing-masing. Dia juga meminta agar stok vaksin COVID-19 yang ada tidak ditahan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sejumlah daerah menahan stok vaksin COVID-19 lantaran akan digunakan sebagai cadangan suntikan dosis kedua vaksinasi.

"Arahan bapak Presiden untuk vaknsinasi ini agar dipercepat dan beliau memahami bahwa stok itu ditahan di daerah-daerah sebagai cadangan suntikan ke dua," kata Budi dalam keterangan pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7/2021).

Budi mengatakan, atas arahan dari Jokowi, daerah-daerah harus segera menghabiskan stok vaksin COVID-19 yang ada saat ini. Sebab, nantinya pemerintah Indonesia akan menambah persediaan vaksin yang datang dari luar negeri.

"Beliau meminta agar segera dihabiskan saja, karena nanti akan ada dosis baru yang akan datang," kata Budi.

Lebih lanjut, Budi memaparkan pemerintah masih memiliki 75 juta dosis vaksin COVID-19 yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Dari 75 juta dosis tersebut, sebanyak 56 juta dosis sudah disuntikan kepada 40 juta orang untuk dosis pertama.

Dengan begitu, sisa persediaan vaksin COVID-19 sebanyak 19 juta dosis. Meski begitu, Budi memastikan di akhir Agustus 2021, pemerintah Indonesia akan kedatangan sekitar 30 juta dosis vaksin COVID-19 lagi.

"Kita sudah mendapatkan kedatangan bahan baku yang cukup yang insya Allah di akhir Agustus ada tambahan sekitar lebih dari 30 juta dosis kembali," kata Budi.

Oleh karena itu, bagi daerah-daerah yang masih menahan stok vaksin sebagai cadangan vaksin dosis kedua tidak perlu khawatir. Menurut Budi, suntikan dosis kedua vaksin COVID-19 tidak perlu harus di hari yang sama persis seperti yang sudah ditentukan.

"Suntik kedua itu harinya nggak persis hari itu, selisih satu dua hari tidak apa-apa. Jadi arahan Bapak presiden yang pertama terkait vaksinasi agar nanti seluruh Pemerintah Daerah, TNI-Polri, segera memanfaatkan stok yang ada di daerah-daerah sebesar 19 juta dosis ini," kata Budi.

Untuk diketahui, dalam beberapa hari terakhir ini, pemerintah Indonesia telah menerima kedatangan vaksin COVID-19 merek Sinopharm, AstraZeneca, Moderna, dan Sinovac.

Adapun pada Jumat (16/7) siang, telah datang sebanyak 1.408.000 dosis atau setara dengan 704.000 vial vaksin COVID-19 merek Sinopharm. Vaksin produksi Beijing ini nantinya digunakan dalam program vaksinasi Gotong Royong.

Rekomendasi