ERA.id - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk mewaspadai adanya ancaman varian baru COVID-19 yang jauh lebih menular. Oleh karena itu, Jokowi memerintahkan agar testing dan tracing di setiap wilayah ditingkatkan.
"Kita harus selalu waspada ada kemungkinan dunia akan menghadapi varian (COVID-19) lain yang lebih menular. Oleh karena itu, saya memerintahkan agar testing, tracing bisa ditingkatkan lebih tinggi," ujar Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (25/7).
Selain itu, Jokowi juga memerintahkan agar respons perawatan atau treatment untuk ditingkatkan demi menekan laju penularan dan meningkatkan angka kesembuhan. Dia menegaskan, pilar utama pengendalian pandemi COVID-19 adalah protokol kesehatan yang ketat, testing, tracing, dan treatment.
"Penerapan protokol kesehatan ketat serta peningkatan testing, tracing, treatment akan menjadi pilar utama penanganan COVID-19 ke depan," kata Jokowi.
Untuk memaksimalkan penanganan COVID-19, Jokowi menambahkan, bahwa dirinya telah memerintahkan jajaran menterinya untuk ikut membagi-bagikan sejumlah vitamin, suplemen, dan obat-obatan terapi COVID-19 kepada masyarakat khususnya mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).
"Angka kematian harus ditekan semaksimal mungkin dan untuk daerah-daerah yang memiliki angka kematian tinggi, peningkatan kapasitas rumah sakit, isolasi terpusat, dan ketersediaan oksigen perlu ditingkatkan segera," tegasnya.
Terakhir, Jokowi kembali mengingatkan masyarakat untuk terus menaati protokol kesehatan secara ketat, khususnya memakai masker. Dia mengajak seluruh elemen masyarakat bersatu padu menangani pandemi COVID-19.
Jokowi menyakini, dengan kerja sama dari seluruh lapisan masyarkat maka Indonesia akan segera terbebas dari pandemi COVID-19.
"Terakhir, saya mengajak semua lapisan masyarakat, seluruh komponen bangsa untuk bersatu padu, bahu membahu melawan COVID-19. Dengan usaha keras kita bersama insyaallah kita bisa segera terbebas dari COVID-19 dan kegiatan sosial ekonomi bisa kembali normal," pungkasnya.