ERA.id - Pihak BRI Life menyampaikan saat ini tengah melakukan investigasi terkait kebocoran data nasabah yang diperjualbelikan di internet. Selain itu, manajemen juga menjamin keamanan polis mereka.
Corporate Secretary BRI Life, Ade Nasution menegaskan pihaknya tengah melakukan penelusuran jejak digital. Dalam hal ini, manajemen bekerjasama dengan tim independent di bidang cyber security.
"Kami tengah melakukan penelusuran jejak digital dalam rangka investigasi dan melakukan hal-hal yang diperlukan guna meningkatkan perlindungan data pemegang polis BRI Life," ungkap Ade dalam keterangannya, Rabu (28/7/2021).
BRI Life, kata Ade, tidak pernah memberikan data pribadi kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dia juga menjamin hak pemegang polis sesuai dengan polis yang dimiliki.
"BRI Life berkomitmen untuk terus memberikan perlindungan asuransi jiwa bagi sebanyak mungkin masyarakat di Indonesia dan akan terus mengembangkan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tukasnya.
Sebelumnya, postingan web RaidForums mengunggah video berdurasi 30 menit yang menampilkan data nasabah. Data itu berisi mulai dari rincian rekening bank, salinan kartu tanda penduduk (KTP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Sebuah perusahaan pemantau kejahatan cyber, Hudson Rock menyebut jika mereka telah menemukan bukti yang menunjukkan beberapa komputer milik karyawan BRI dan BRI Life telah disusupi.
Terkait hal ini, Bareskrim Polri pun turun tangan menyelidiki kasus dugaan kebocoran data 2 juta nasabah BRI Life. Agus menyebut kasusnya ditangani Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus).
"(Dugaan kebocoran ini) sedang dilidik Dittipideksus," jelas Kabareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto seperti dilansir PMJNews.