Usai Dituding Rasis, Risma: Saya Dipanggil 'Mama Papua' di Surabaya

| 08 Aug 2021 08:00
Usai Dituding Rasis, Risma: Saya Dipanggil 'Mama Papua' di Surabaya
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyambangi warga untuk memberikan bantuan di Jayapura, Papua, Sabtu (7/8/2021).

ERA.id - Usai dituding rasis karena berencana mengirim ASN yang tak becus bekerja ke Papua, kini Menteri Sosial Tri Rismaharini percaya diri mengakui dirinya "Mama Papua".

Hal itu ia sampaikan saat berkunjung ke Papua. Di sana, ia menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak bencana, juga memperkuat pemberdayaan ekonomi, dan pembangunan sumber daya manusia (SDM).

“Penting bagi anak-anak Papua untuk mendapatkan akses pendidikan dan pengembangan vokasional. Dengan SDM yang terdidik, Papua akan bisa mandiri. Seperti kebutuhan akan minyak, bisa dicukupi oleh anak-anak Papua, tanpa harus bergantung dari luar, caranya dengan mengembangkan minyak dari kelapa yang banyak tumbuh di sini,” kata Risma, Sabtu (7/8/2021).

Risma dalam kunjungannya ke dua pusat pengembangan SDM yakni di Kompleks ICCI (Indonesia Cross Cultural Institute) dan kemudian ke kantor Maga Edukasi Papua, meyakini putra Papua akan bangkit dan mengejar ketertinggalan.

Risma juga menemui pengungsi korban banjir bandang Sentani tahun 2019 di Posko Pengungsi Palomo, Sentani. Di hadapan anak-anak yang menunggunya di tenda, Mensos berbincang dan menghibur dengan membacakan cerita.

Usai bercerita, ia melontarkan beberapa pertanyaan dan dijawab dengan tangkas oleh anak-anak.

Di hadapan tokoh dan masyarakat Papua, mantan Wali Kota Surabaya ini memotivasi anak-anak dan pemuda untuk bersikap optimistis. Kondisi yang mereka hadapi tidak menjadi halangan bagi mereka untuk maju dan hidup sejahtera.

“Tuhan tidak membeda-bedakan manusia yang satu dengan yang lain, selama ia memiliki kemauan, ia bisa maju,” kata dia.

Dalam kesempatan tersebut juga, Risma dan rombongan meninjau lahan yang rencananya akan didirikan hunian untuk pengungsi, tak jauh dari Posko Palomo. Sebanyak 76 rumah akan dibangun untuk warga Jemaat Gereja Eklesia, Milinik Cyckloop yang menjadi pengungsi Posko Palomo.

Risma berharap, dengan dibangunnya rumah tersebut, pengungsi mendapatkan hunian yang lebih layak.

Risma menyatakan seperti halnya dalam membangun dan memajukan Kota Surabaya, membangun Papua dilakukan dengan menggerakkan semua potensi tanpa membeda-bedakan asal usul dan latar belakang.

Contohnya di Surabaya, ia menyatakan sudah cukup dekat dengan warga Papua di Surabaya. Ia mengaku sering Natalan dengan masyarakat Papua.

“Makanya saya dipanggil “mama Papua” sama anak-anak Surabaya,” kata Mensos. Banyak pejabat di Kota Surabaya berasal dari Sabang sampai Merauke termasuk dari Papua. Kepala Dinas Kominfo Surabaya dari Papua. “Itulah kita harus saling menghormati,” kata dia.

Dalam kesempatan ini, Kemensos menyalurkan berbagai bantuan dengan total nilai Rp949.912.000. Dengan rincian bantuan berupa alat bantu aksesibillitas (kursi roda, tripod, dan walker) sebanyak 152 unit dengan nilai Rp149.850.000.

Bantuan kewirausahaan (usaha bengkel tambal ban, usaha stempel, usaha sate ayam, usaha sablon, usaha servis HP, dan usaha kedai minuman) sebanyak 395 paket dengan nilai Rp125.200.000. Bantuan untuk usaha kios, kios pulsa, dan kios sembako sebanyak 20 paket dengan nilai Rp65.600.000. Bantuan untuk peternakan sapi, kambing dan babi sebanyak 24 paket dengan nilai Rp77.000.000.

Kemudian ada juga bantuan untuk kebutuhan dasar yakni makanan, pakaian, penambah daya tahan tubuh, dan masker sebanyak 550 paket dengan nilai Rp532.362.000.

Kemensos juga menyalurkan bantuan masker dan vitamin melalui Karang Taruna Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

Bantuan dikirimkan sebanyak 1.270 paket per Kabupaten/Kota, total 2.540 paket bantuan. Kemudian bantuan untuk Kabupaten/Kota yang lainnya akan dikirimkan menyusul menggunakan PT. Pos Indonesia.

Bantuan masker dan vitamin melalui forum kerukunan umat beragama (FKUB) berupa masker medis sebanyak 824 karton, paket vitamin 5.250 paket, vitamin D1000 IU, vitamin C tab 250 mg, dan vitamin Zinc tab 20 mg.

Ada juga bantuan untuk persaipan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021 melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) berupa 5 paket alat sablon, 1 unit PC i5 Ram 8 Gb (monitor & CPU) dan printer warna, 10 lusin kaos oblong lengan pendek warna warni, dan Buku Cerita Anak.

Rekomendasi