Menlu Retno Ungkap Hasil Pertemuan dengan Taliban di Qatar: Afghanistan Jangan Dijadikan Sarang Teroris

| 02 Sep 2021 17:06
Menlu Retno Ungkap Hasil Pertemuan dengan Taliban di Qatar: Afghanistan Jangan Dijadikan Sarang Teroris
Menlu Retno Marsudi (Dok. Kemlu)

ERA.id - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan isi pertemuannya dengan petinggi Taliban di Doha, Qatar pada 26 Agustus 2021. Diketahui, kelompok Taliban berhasil menguasai Afghanistan beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, dalam pertemuan itu hanya menyampaikan harapan dan pesan dari pemerintah Indonesia untuk Afghanistan ke depannya.

"Khusus pertemuan dengan Taliban, pertemuan tersebut kami sengaja gunakan untuk window opportunity atau kesempatan yang masih terbuka untuk menyampaikan pesan dan harapan Indonesia terhadap Afghanistan ke depan," ujar Retno dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi I DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/9/2021).

Retno mengatakan, ada tiga pesan dan harapan yang disampaikannya kepada Taliban dalam pertemuan pekan lalu tersebut. Pertama, menekankan pentingnya mengupayakan pembentukan pemerintahan yang inklusif.

Kedua, pentingnya jaminan bahwa ke depannya Afghanistan tidak dijadikan tempat perkumpulan untuk aktivitas kelompok teroris. Ketiga, pemerintah Indonesia meminta Taliban menghormati hak-hak perempuan.

"Kepada Taliban pesan kami harus ada jaminan bahwa Afghanistan tidak digunakan sebagai breeding and training ground bagi aktivitas kelompok teroris yang mengancam keamanan dan stabilitas kawasan serta dunia," kata Retno.

Selain tiga pesan itu, Retno juga menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan pribadi di Afghanistan. Indonesia, kata dia, hanya menginkan kedamaian dan kestabilan di negara tersebut.

"Kami juga menegaskan (kepada Taliban) bahwa Indonesia tidak memiliki vested interests di Afghanistan. Satu-satunya keinginan Indonesia adalah melihat Afghanistan yang stabil dan makmur," tegas Retno.

Lebih lanjut, kata Retno, dalam pertemuan itu Taliban juga menyampaikan bahwa mereka sedang berusaha membentuk pemerintahan yang inklusif.

Menurut Retno, saat ini Taliban sudah menunjuk sejumlah orang untuk mengisi beberapa posisi menteri. Hanya saja, pemerintahan ini hanya sementara sampai pemerintahan inklusif benar-benar terbentuk.

"Taliban mengatakan telah dilakukan penunjukan pejabat sementara yaitu posisi menteri pertahanan, menteri dalam negeri, menteri keuangan, pendidikan tinggi, pendidikan intelijen, gubernur bank sentra, gubernur Kabul dan wali kota Kabul. Mereka mengatakan bahwa penunjukan ini sifatnya sementara," kata Retno.

Selain bertemu dengan Taliban, pemerintah Indonesia juga bertemu dengan menteri luar negeri Qatar dan utusan khusus presiden Amerika Serikat untuk urusan Afghanistan.

Rekomendasi