Jokowi: COVID-19 Tidak Mungkin Hilang, Selalu Mengintip Kita

| 07 Sep 2021 12:10
Jokowi: COVID-19 Tidak Mungkin Hilang, Selalu Mengintip Kita
Presiden Jokowi (Foto: Antara)

ERA.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 atau Covid-19 tidak akan pernah hilang total, sehingga diperlukan langkah-langkah pengendalian. Untuk itu, dia meminta jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju untuk menekankan narasi tersebut kepada masyarakat.

"Kita semuanya bersama-sama harus menyampaikan kepada masyarakat, kepada rakyat bahwa yang namanya Covid ini tidak mungkin hilang secara total, yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan. Ini penting, statement ini penting sekali," tegas Jokowi dalam Rapat Terbatas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kemarin.

Menurut Jokowi, narasi tersebut penting disampaikan agar masyarakat tidak larut dalam euforia terhadap kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini sudah mulai terkendali.

Jokowi menekankan, pemerintah harus bekerja keras mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 dan berbagai variannya termasuk Varian Delta masih mengintai. Dengan begitu, diharapkan bisa meminimalisir penyebaran virus Corona.

"Ini supaya tidak terjadi euforia yang berlebihan, senang-senang yang berlebihan. Sehingga masyarakat selalu sadar bahwa Covid-19 selalu mengintip, Varian Delta selalu mengintip kita," kata Jokowi.

"Begitu lengah, bisa naik lagi (angka kasus Covid-19)," imbuhnya.

Untuk diketahui, pemerintah kembali memperpanjang kebijakan PPPKM Level 4, 3, dan 2 hingga 13 September 2021 untuk wilayah Pulau Jawa-Bali, dan 20 September untuk daerah di luar Jawa-Bali.

Pemerintah mengklaim, kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini sudah semakin terkendali. Hal itu terlihat dari banyaknya daerah yang mengalami penurunan level.

Di wilayah Jawa-Bali, tercatat hanya ada 11 kabupaten/kota yang berada di level 4 dari yang sebelumnya berjumlah 25 kabupaten/kota. Jumlah daerah yang berada di level 2 juga meningkat signifikan menjadi 43 kabupaten/kota.

"Dari wilayah aglomerasi, di Yogyakarta berhasil turun ke level 3, sementara Bali kami perkirakan butuh waktu 1 minggu lagi untuk turun ke level 3 dari level 4 akibat perawatan pasien di rumah sakit yang masih tinggi," ujar Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers daring, Senin (6/9).

Perbaikan kondisi Covid-19 juga terlihat di wilayah luar Pulau Jawa-Bali. Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan, dari tujuh provinsi yang sebelumnya berada di PPKM Level 4, kini hanya tersisa dua provinsi saja yaitu Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Sedangkan empat provinsi lainnya berhasil turun level dari level 4 ke level 3.

"Perlu diketahui, penurunan level juga telah terjadi. Semula masih ada tujuh provinsi, saat ini yang di level 4 hanya dua provinsi yaitu Kalimantan Timur dan Kaltara," kata Airlangga.

Kemudian, jumlah kabupaten/kota yang berada di PPKM Level 4 juga turun menjadi 23 kabupaten/kota yang semula 34 kabupaten/kota. Sedangkan yang berada di PPKM Level 3 sebanyak 14 kabupaten/kota dari yang semula 303 kabupaten/kota

"Dan PPKM Level 2 ini diterapkan 49 kabupaten/kota," kata Airlangga

Rekomendasi