Terkuak! Indonesia Kebobolan Varian Delta dari Pintu Masuk Jalur Laut, Menkes Budi: Kita Lupa Menjaga

| 13 Sep 2021 14:13
Terkuak! Indonesia Kebobolan Varian Delta dari Pintu Masuk Jalur Laut, Menkes Budi: Kita Lupa Menjaga
Ilustrasi (Antara)

ERA.id - Pemerintah mengakui kebobolan Covid-19 Varian Delta melalui kapal angkutan barang dari India di pintu masuk laut. Saat itu, kru kapal diizinkan turun sehingga menularkan Varian Delta.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Varian Delta menyebar luas di Indonesia akibat kurangnya penjaan di pintu masuk laut.

"Varian Delta kita agak kebobolan. Karena kita lupa menjaga dari sisi lautnya, sehingga banyak kapal-kapal pengangkut barang yang masuk ke Indonesia dari India. Krunya diizinkan keluar sehingga menularkan (Varian Delta)," ujar Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Senin (13/9/2021).

Budi mengatakan, pintu masuk internasional via laut dan darat menjadi perhatian pemerintah untuk dijaga lebih ketat lagi, khususnya dari sisi testing terhadap orang-orang yang masuk terutama di daerah dengan arus lalu lintas tinggi.

Misalnya, untuk pintu masuk internasional via darat yang perlu diperhatikan adalah Motaain, Kupang dan Kalimantan Utara. Kedua tempat tersebut memiliki arus lalu lintas tinggi terutama masuknya orang dari Malaysia.

"Yang perlu kita perhatian dengan ketat adalah testing untuk pintu-pintu masuk dari darat dan laut. Terutama yang banyak traffic masuknya, contohanya untuk darat itu ada di Motaain, Kupang dan Kalimantan Utara karena banyak masuk dari Malaysia," kata Budi.

Sedangkan pintu masuk internasional via laut yang menjadi perhatian pemerintah adalah pelabuhan di Batam, Kepulauan Riau. Selain itu, kata Budi, pemerintah juga memantau pelabuhan di Dumai, Riau dan Cilacap.

"Sedangkan dari laut ada beberapa ini contohnya yang harus kita perbaiki terutama dari Batam karena banyak masuk di sana. Tapi kita juga nanti akan memonitor pernah masuk dari Dumai dan juga dari Cilacap, pada saat itu masuknya Varian Delta," kata Budi.

Sementara, pintu masuk internasional via udara, menurut Budi sudah berjalan dengan baik. Menurut Budi, hampir seluruh bandara di Indonesia sudah memiliki sistem entry test yang memadai, namun untuk exit test penumpang masih belum optimal.

Oleh karena itu, pemerintah akan memperketat penjagaan di pintu-pintu masuk internasional di Indonesia baik bandara, laut, maupun darat. Selain itu, kata Budi, sistem karantina bagi pelaku perjalanan internasional juga diperketat.

"Walaupun entry-nya baik, yang masih jadi catatan adalah exit test yang dilakukan sesudah masa karantina. Kita lihat datanya, tetap saja ada yang lolos," kata Budi.

"Jadi penting bagi kita untuk menjaga border perbatasan kita, pintu-pintu masuk internasional, memperketat yang namanya entry dan exit test, termasuk mendisiplinkan proses karantina," pungkasnya.

Rekomendasi