Airlangga Optimis Pertumbuhan Ekonomi RI 5,2 Persen Tahun Depan

| 16 Sep 2021 08:12
Airlangga Optimis Pertumbuhan Ekonomi RI 5,2 Persen Tahun Depan
Airlangga Hartarto (Dok. Kemenko Ekonomi)

ERA.id - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2 persen di 2022. Hal ini seiring dengan ekspektasi pemulihan ekonomi global dampak dari pandemi Covid-19.

Airlangga mengatakan, pada triwulan II-2021, perekonomian Indonesia tercatat tumbuh sesar 7,07 persen. Angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga lebih tinggi dibanding sejumlah negara seperti Vietnam, Korea Selatan, dan Arab Saudi.

"Pada semester I-2021, berbagai indikator terus menunjukan prospek perbaikan, dampak pengetatan pembatasan mobilitas di Juli-Agustus 2021 diperkirakan hanya bersifat sementara.

Aktivitas manufaktur dan permintaan terhadap pembiayaan KUR mulai meningkat lagi di Agustus 2021," ujar Airlangga dalam acara UOB Economic Outlook 2021, Rabu (15/9).

Dari sisi ekspor, Airlangga mengklaim sudah menunjukan peningkatan. Dampaknya, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 15 bulan teturut-turut dan cadangan devisa pun realtif tinggi.

"Kondisi ini menunjukan terjaganya ketahanan sektor eksternal," kata Airlangga.

Airlangga berharap, perekonomian Indonesia dapat kembali tumbuh di Triwulan IV-2021. Dia memproyeksikan, di akhir tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,5 persen.

Oleh karenanya pemerintah telah menyiapkan strategi untuk mendorong pemulihan ekonomi di sisa tahun ini.

"Perekonomian Indonesia dapat tumbuh di kisaran 3,7 persen-4,5 persen di akhir 2021 dan 5,2 persen pada tahun 2022," kata Airlangga.   

Airlangga mengatakan, optimisme mengenai pertumbuhan ekonomi tersebut harus sejalan dengan peran serta masyarakat dalam mengendalikan pandemi Covid-19.

"Pencapaian pada target pertumbuhan ekonomi akan tergantung pada peran serta masyarakat dalam meningkatkan efektivitas pengendalian pandemi Covid-19," kata Airlangga.

"Diperlukan kebijakan yang saling melengkapi baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi agar kedua sisi bisa pulih bersamaan," pungkasnya.

Rekomendasi