Kenang Duit Pribadinya yang Dipakai Dukung Prabowo, Gus Nur Curhat: Pengkhianat

| 17 Sep 2021 15:35
Kenang Duit Pribadinya yang Dipakai Dukung Prabowo, Gus Nur Curhat: Pengkhianat
Gus Nur

ERA.id - Sugi Nur Raharja alias Gus Nur mengaku kecewa dengan Menteri Pertahanan Prabowo. Perasaannya itu ia tumpahkan lewat akun Youtube GUS NUR 13 Official.

Saat diskusi bersama Ustaz Fahim dan Ustaz Hutri, Gus Nur mengaku kalau keputusan Prabowo menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin adalah sebuah pengkhianatan.

Tak cuma itu, dalam perbicangannya terkuak cerita baru, kalau sebenarnya Ustaz Fahim, usahanya bangkrut karena mendukung Prabowo-Sandiaga di pilpres 2019.

"Saya denger itu sempat tutup. Dalam tanda petik sempat bangkrut karena mendukung Prabowo ya," ujar Gus Nur.

"Oh iya," kata Ustaz Fahim sambil tertawa kecil.

Saat mendengar itu, Gus Nur langsung berujar, "Jadi ini biar Prabowo liat. Jarang ada sejarah mencatat rakyat mau korban uang, tenaga, pikiran untuk pilpres. Itu jarang. Kecuali yang kemarin itu (pilpres 2019)," kata Gus Nur.

Tenaga dan pikiran yang dimaksud Gus Nur itu termasuk mendukung Prabowo dan tidak berharap dibayar.

Selain itu, para ustaz juga kabarnya sampai menelantarkan santri dan keluarganya demi melihat Prabowo jadi presiden.

Prabowo Subianto

"Jadi Prabowo rakyat Indonesia mendukung anda  bukan dibayar tapi keluar uang. Tenaga, pikiran, waktu, santri, keluarga telantar demi anda Prabowo. Terima kasih atas pengkhianatannya," ucap Gus Nur.

Kisah lain, Gus Nur mengaku kalau dirinya pernah dihubungi orang Prabowo saat mengisi kajian di Padang, Sumatera Barat.

Pihak Prabowo meminta Gus Nur untuk datang ke Jakarta karena ada pertemuan para ulama pendukung Prabowo.

Sebab undangan itu, Gus Nur langsung membatalkan satu acara kajian di Padang dan memilih langsung membeli tiket pesawat ke Jakarta pakai uang pribadi.

"Beli tiket sendiri pesawat Garuda Bisnis. Itu untuk Prabowo. Beli sendiri bro," kata dia.

Akhirnya, Gus Nur menyimpulkan kalau cerita tentang pengorbanan terhadap Prabowo, hanyalah pernak-pernik.

"Kita ini bukan mata duitan. Kita ini berjalan lilahitaala sampai detik ini taz ya," ujar Gus Nur.

"Mungkin ada pembahasan yang lain saja. Kayanya ini menggores luka," timpal Ustaz Fahim.

Rekomendasi