Didesak Mundur Usai Kebakaran Lapas Tangerang, Menteri Yasonna: Kita Anteng-anteng Saja

| 21 Sep 2021 15:37
Didesak Mundur Usai Kebakaran Lapas Tangerang, Menteri Yasonna: Kita Anteng-anteng Saja
Menkumham Yasonna Laoly (Dok. Kemenkumham)

ERA.id - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly menanggapi santai desakan dari berbagai pihak yang memintanya untuk mundur dari jabatan menteri usai insiden kebakaran di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang.

"Siapa? Kita anteng-anteng saja," ujar Yasonna kepada wartawan di DPR RI, Jakarta, Selasa (21/9/2021).

Sedangkan terkait dengan tiga pegawai lapas yang diduga sebagai tersangka dalam insiden kebakaran, Yasonna meminta agar semua pihak bersabar menanti proses hukum dari aparat penegak hukum.

"Biar saja. Proses (hukum) berjalan. Masing-masing pimpinan mengevaluasi masing-masinglah," kata Yasonna.

Saat ini, kata Yasonna, Kememnterian Hukum dan HAM sedang membentuk tim psikolog untuk membantu memulihkan trauma para korban kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang. Termasuk proses pengembalikan 48 narapidana yang menjadi korban kebakaran kepada pihak keluarga.

Termasuk salah satu narapidana asal Nigeria yang juga menjadi korban kebakaran, Yasonna bilang, pihaknya sedang melakukan upaya komunikasi dengan negara Nigeria mengenai proses pengembalian jenazah.

"Kita sedang membentuk tim psikolog untuk membantu korban-korban ini karena traumanya berar. 48 (jenazah) sudah dikembalikan ke keluarga, dikebumikan, semua kita tanggung biayanya termasuk santunan kita bayar," kata Yasonna.

"Tinggal satu WNA yang belum. Kita tunggu bagaimana dari negara yang bersangkutan di Nigeria, kalau mereka katakan kubur di sini atau kremasi, kita akan lakukan," imbuhnya.

Sebelumnya, pasca insiden kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Banten pada Rabu (8/9) lalu yang menewaskan 48 narapidana, memicu desakan agar Yasonna mengundurkan diri dari jabatannya.

Salah satunya yaitu Anggota Komisi III DPR Fraksi PAN, Sarifuddin Sudding yang menilai, pengunduran diri Yasonna dianggap perlu sebagai bagian dari pertanggungjawaban moral lantaran dinilai tidak becus dalam pengelolaan lapas. Selain itu, Presiden Joko Widodo juga perlu mengevaluasi kinerja Yasonna.

"Kalau dia tidak mundur, saya kira Presiden Jokowi harus mengevaluasi," kata Sudding kepada wartawan, Kamis (9/9).

Rekomendasi