Jelang Libur Nataru, Jokowi Minta Luhut Buat Strategi Antisipasi Lonjakan Covid

| 11 Oct 2021 18:05
Jelang Libur Nataru, Jokowi Minta Luhut Buat Strategi Antisipasi Lonjakan Covid
Presiden Joko Widodo (Dok. BPMI)

ERA.id - Presiden Joko Widodo memerintahkan para menterinya untuk mengatur strategi penanganan Covid-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

Hal ini untuk mewaspadai lonjakan kasus setelah libur panjang akhir tahun.

"Sebentar lagi akan dihadapkan pada kegiatan libur Natal dan Tahun Baru di mana biasanya peningkatan kasus sering terjadi setelah adanya acara keagamaan dan libur panjang, maka Presiden dalam Ratas hari ini berpesan agar segera ditentukan strategi untuk mempersiapkan Natal dan Tahun Baru ini," kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (11/10/2021).

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Luhut mengatakan, Jokowi meminta agar menggenjot vaksinasi lanjut usia atau lansia yang merupakan kelompok rentan. Percepatan vaksinasi lansia ini khususnya dilakukan di wilayah-wilayah aglomerasi dan pusat pertumbuhan ekonomi.

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali itu kemudian mencontohkan salah satu daerah di Bali yaitu Gianyar, yang tingkat vaksinasi lansianya masih rendah.

"Untuk mengantisipasi Natal dan Tahun Baru, tingkat vaksinasi lansia perlu terus dikejar," kata Luhut.

"Di Bali hanya satu daerah yang perlu kita perbaiki yaitu Gianyar yang sekarang vaksin lansianya baru 38 persen. Di mana kami targetkan harus 40 persen dalam beberapa hari ke depan," imbuhnya.

Selain itu, Luhut bilang, Jokowi juga meminta agar para menteri menjaga momentum penurunan angka Covid-19.

Menurut Luhut, Situasi Pandemi Covid-19 terus menunjukkan perbaikan satu minggu belakangan ini. Kasus konfirmasi harian nasional turun 98,4 persen dan kasus konfirmasi Jawa-Bali juga menunjukan penurunan hingga 98,9 persen. dari puncaknya pada 15 juli lalu.

Selain kasus harian yang terus membaik, jumlah kematian harian di Indonesia juga terus mengalami penurunan. Pada 10 Oktober hanya terdapat kasus kematian sebesar 39 untuk Nasional dan 17 untuk wilayah Jawa dan Bali.

"Dalam ucapannya, Presiden kembali mengingatkan kepada kami para pembantunya, agar jangan terjadi lepas kendali ditengah situasi sekarang ini. Pertahankan kasus serendah mungkin dalam waktu yang lama dan harus secara konsisten," pungkasnya.

Rekomendasi