Momen Prabowo Akui Kehebatan Jokowi: Dulu dalam Pertandingan Saya 'Give Up'

| 20 Oct 2021 13:32
Momen Prabowo Akui Kehebatan Jokowi: Dulu dalam Pertandingan Saya 'Give Up'
Menhan Prabowo Subianto (Dok. Kemhan)

ERA.id - Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melontarkan pujian kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Prabowo mengakui keputusan Jokowi banyak yang cepat.

Ha tersebut diungkapkan Prabowo saat memberikan kuliah umum dan pembekalan kepada mahasiswa dan sivitas akademika Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja, Selasa (19/10).

Kepada para mahasiswa UKI Toraja saat memberikan kuliah umum, Menhan Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia perlu memiliki pertahanan yang kuat. Pemahanan tentang pentingnya pertahanan negara juga disadari oleh pemimpin negara Presiden Joko Widodo.

"Ini saya sampaikan benar-benar apresiasi pada Presiden Jokowi, dulu dalam pertandingan saya give up, sekarang saya bagian dari Jokowi. Buktinya keputusan beliau ini banyak cepat saya akui. Bukan molor," katanya.

Prabowo juga mengapresiasi, anggaran untuk industri pertahanan paling besar dirasakan dalam masa pemerintahan Joko Widodo. Bahkan disandingkan dengan pertama Soekarno.

"Beliau yang mengajukan Komcad (Komponen Cadangan), beliau yang ngasih anggaran pertahanan terbesar mungkin setelah Bung Karno," katanya.

Lebih jauh, Menhan menegaskan bahwa kekuatan sebuah negara dan bangsa adalah hal penting untuk menjaga kekayaan dan kedaulatan negara.

Seperti bunyi ungkapan latin terkenal di kalangan militer. Si vis pacem, para bellum, yang lebih kurang berarti: jika ingin perdamaian, bersiaplah untuk perang.

“Kalau kita kuat akan terjadi perdamaian, dan Indonesia akan menjadi negara yang makmur”, ujar Menhan Prabowo.

Selain itu, Menhan Prabowo mengingatkan bahwa telah tercantum pada Pembukaan UUD 1945 bahwa tujuan dari kehidupan berbangsa dan bernegara adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini berarti fungsi pertama Pemerintah adalah melindungi pertahanan negara.

Rekomendasi