Antisipasi Libur Natal dan Tahun Baru, Jokowi ke Kepala Daerah: Diatur Jangan Ada Kerumunan

| 27 Oct 2021 09:10
Antisipasi Libur Natal dan Tahun Baru, Jokowi ke Kepala Daerah: Diatur Jangan Ada Kerumunan
Jokowi (Dok. Instagram Jokowi)

ERA.id - Presiden Joko Widodo mengingatkan dampak libur panjang akhir tahun yang bertepatan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru, terhadap kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia. Dia mengatakan, libur panjang akhir tahun berisiko meningkatkan kasus apabila tidak diantisipasi sedini mungkin.

"Saya ingin mengingatkan kepada seluruh daerah mengenai Natal dan Tahun Baru. Dari pengalaman kita tahun lalu, Natal dan Tahun Baru ini memberikan efek peningkatan penyebaran Covid-19 yang tidak kecil," kata Jokowi dalam tayangan video di YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Rabu (27/10/2021).

Oleh karena itu, Jokowi meminta seluruh kepala daerah harus mulai mengelola dan mengatur libur Natal dan Tahun Baru agar tidak menimbulkan dampak peningkatan kasus Covid-19 di awal tahun 2022. Dia menekankan, jangan sampai ada kerumunan selama periode libur panjang akhir tahun.

"Saya minta betul-betul agar dikelola, diatur, sehingga Natal dan Tahun Baru berjalan dengan tidak ada kerumunan," tegasnya.

Jokowi mengungkapkan, berdasarkan hasil survei yang dimilikinya tercatat ada 19,9 juta masyarakat yang akan dan berniat mudik di akhir tahun. Menurutnya, angka itu bukan jumlah yang sedikit.

Karenanya, dia memerintahkan seluruh kepala daerah segera mengimbau kepada masyarakat di daerahnya masing-masing untuk tidak melakukan mobilisasi selama periode libur Natal dan Tahun Baru.

"Inilah yang harus kita antisipasi. Semua provinsi, kabupaten, dan kota harus mengingatkan agar Natal dan Tahun Baru ini lebih baik tidak bepergian kemana-mana," tegasnya.

Jokowi mengingatkan, masih ada ancaman gelombang ketiga Covid-19 yang tidak diharapkan. Sehingga, seluruh unsur kepala daerah dan juga aparat keamanan rutin melakukan sosialisasi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, semua kebijakan harus tetap mengacu pada protokol kesehatan yang ketat, serta gas dan rem yang dinamis.

"Ini hampir semua epidemiologi takut bahwa yang memicu gelombang ketiga nanti ada di Natal dan Tahun Baru. Saya harapkan semuanya direncanakan secara detil sesuai dengan kondisi masyarakat setempat," kata Jokowi.

"Tetap sesuai dengan protokol kesehatan, dengan gas dan rem yang dinamis, selalu waspada, siap siaga, cepat bertindak, itu yang harus terus kita jaga," pungkasnya. 

Rekomendasi