Presiden Jokowi Sampaikan Kabar Baik Soal Pandemi COVID-19: Sudah 200 Juta Dosis Vaksin Disuntik kepada Masyarakat

| 08 Nov 2021 12:42
Presiden Jokowi Sampaikan Kabar Baik Soal Pandemi COVID-19: Sudah 200 Juta Dosis Vaksin Disuntik kepada Masyarakat
Presiden Joko Widodo (Dok. BPMI)

ERA.id - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia telah mencapai babak baru dalam kerja besar vaksinasi massal COVID-19 setelah menyuntikkan lebih dari 200 juta dosis vaksin kepada masyarakat.

"Pekan kemarin, Indonesia mencapai babak baru vaksinasi massal Covid-19, yakni telah menyuntikkan lebih dari 200 juta dosis vaksin kepada masyarakat," cuit presiden di akun Twitternya, @jokowi, Senin (8/11/2021).

"Jumlah ini telah mencapai sekitar 40 persen dari sasaran vaksinasi nasional untuk kategori lengkap, dan 60 persen untuk dosis pertama," katanya.

Dengan realisasi jumlah penyuntikkan vaksin COVID-19 itu, kata Presiden, Indonesia masuk ke dalam lima negara dengan jumlah suntikan vaksinasi terbanyak di dunia bersama India, Amerika Serikat, Brazil, dan Jepang. Atas dasar itu, Indonesia juga berkontribusi dalam melakukan vaksinasi ke hampir setengah jumlah penduduk dunia.

Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih kepada masyarakat atas peran dan kontribusi dalam mengatasi pandemi COVID-19.

Kepala Negara juga menyampaikan masa karantina dirinya selama tiga hari, seusai perjalanan ke luar negeri, telah berakhir. Jokowi mengajak masyarakat untuk selalu menerapkan kebiasaan hidup sehat dan berdisiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Apa kabar saudara-saudaraku di seluruh Tanah Air? Semoga senantiasa sehat dan bersemangat menjalankan protokol kesehatan," tutur Presiden Jokowi.

Hingga Minggu (7/11), menurut Satgas Penanganan COVID-19, vaksinasi COVID-19 untuk dosis pertama telah dilakukan kepada 125.105.963 masyarakat, kemudian suntikan dosis kedua vaksin COVID-19 kepada 78.994.163 masyarakat penerima, dan suntikan dosis ketiga vaksin COVID-19 kepada 1.166.391 masyarakat. Sedangkan kasus aktif COVID-19 di Indonesia hingga Minggu (7/11) sebanyak 10.825 kasus.

Rekomendasi