Alasan Fadli Zon Sering Kritik Jokowi: Intervensinya Masih 'Belepotan', Nasib Kita Terima Pemimpin Seperti Ini

| 21 Nov 2021 10:00
Alasan Fadli Zon Sering Kritik Jokowi: Intervensinya Masih 'Belepotan', Nasib Kita Terima Pemimpin Seperti Ini
Fadli Zon (Dok. Instagram Fadli Zon)

ERA.id - Fadli Zon mengungkapkan alasan sering mengkritik Jokowi. Menurutnya, oposisi memang penting dalam demokrasi seperti vitamin yang menyehatkan bangsa. Apalagi pemerintahan Jokowi dinilai harus banyak dikritik.

"Karena membuat kebijakan-kebijakan atau intervensi-intervensi yang tidak tepat. Kalau banyak kebijakan bagus, intervensi bagus kan susah kita meng-kritiknya. Kalau ini terlalu banyak," kata Fadli di Youtube Refly Harun, Minggu (21/11/2021).

Meski menilai oposisi sebagai vitamin, ia mengakui menjadi pengusul agar mantan capres 2019 Prabowo Subianto sebaiknnya yang menduduki jabatan menteri pertahanan bila ingin berkoalisi dengan Jokowi. Padahal, Prabowo sudah menunjuk beberapa calon untuk jabatan tersebut.

"Saya bilang pada Pak Prabowo, pilihan kita ke depan hanya dua oposisi dan koalisi. Saya sendiri, sebenarnya lebh bagus Gerindra mengambil posisi oposisi, tapi kalau mau koalisi ya Pak Prabowo sendiri yang harus berada sebagai bagian dari koalisi itu. Jadi jangan tanggung tapi sebagai menteri pertahanan," katanya.

Fadli menilai sejak awal melihat masyarakat yag terbelah akibat pilpres merupakan fenomena politik yang agak luar biasa. Persoalannya ada di kepemimpinan Jokowi yang dinilai kurang bisa menyatukan bangsa.

"Masalahnya pemimpin kita tidak didera dari bawah. Saya sih termasuk yang berharap Pak Prabowo dan mungkin beberapa tokoh yang lain dalam kebinet bisa memberikan satu pencerahan kepada Pak Jokowi untuk memimpin bangsa supaya intervensi-intervensinya pas," kata Fadli.

Persoalannya, menurutnya kebijakan pemerintahan Jokowi saat ini masih 'belepotan'. Karena itulah Jokowi masih harus untuk dikritik.

"Tapi sejauh yang saya lihat sampai sekarang masih belepotanlah, masih berantakan. Ini yang saya kira masih perlu terus harus dikritik. Nasib kitalah menerima pemimpin seperti ini, inilah yang harus diterima rakyat Indonesia," kata Fadli.

Rekomendasi