ERA.id - Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyatakan akan terus mengkritik pemerintah, meskipun Presiden Joko Widodo telah memberinya gelar bintang tanda jasa Bintang Mahaputera Nararya. Fahri dikenal sebagai sosok yang kerap mengkritik Jokowi semasa menjabat Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019.
"Ini bukan berarti saya berhenti mengkritik. Saya akan terus mengkritik karena presidennya menghargai kritik," kata Fahri, seusai menerima gelar bintang tanda jasa di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/8) yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Fahri mengapresiasi pemberian bintang tanda jasa kepadanya. Ia menilai hal tersebut menunjukkan Presiden sebagai Kepala Negara yang mengayomi semua pihak dengan menghargai kritik. Ia pun mengatakan, semestinya semua pihak juga menghormati setiap kritik, karena Indonesia merupakan negara demokrasi.
"Tadi presiden juga menyampaikan yang satu harus kita jaga adalah menjaga perbedaan pendapat, kita berbeda bukan berarti kita bermusuhan. Saya kira ini poin-poin yang harus dirayakan," kata Fahri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan Tanda Kehormatan Republik Indonesia kepada 53 tokoh yang dianggap layak karena jasanya kepada negara.
Acara penganugerahan itu dilakukan di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/8/2020). Wakil Presiden Ma'ruf Amin serta para tokoh yang akan diberi tanda kehormatan hadir dengan protokol kesehatan yang ketat.
Salah satu tokoh yang mendapatkan penghargaan tersebut, yakni mantan politisi PKS yang sekarang pindah ke Partai Gelora Fahri Hamzah dan politisi Partai Gerindra Fadli Zon. Keduanya diberikan penghargaan sebagai Wakil Ketua DPR periode 2014-2019
Selain Fahri Hamzah, ada juga nama Fadli Zon, Oesman Sapta, Mahyudin, hingga Agus Hermanto yang dapat tanda jasa dari kalangan parlemen.
Presiden Joko Widodo akhirnya buka suara soal penganugerahan tanda kehormatan Bintang Mahaputera Nararya kepada politisi Partai Gerindra Fadli Zon dan Partai Gelora Fahri Hamzah. Keduanya diketahui paling kencang mengkritik Jokowi di periode pertama.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan, meskipun kerap mendapat kritikan keras dari dua mantan wakil ketua DPR RI tersebut, namun bukan berarti bermusuhan.
"Bahwa misalnya ada pertanyaan mengenai pak Fahri Hamzah kemudian pak Fadli Zon ya berlawanan dalam politik kemudian berbeda dalam politik ini bukan berarti kita ini bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara," ujar Jokowi.
Jokowi menegaskan selama ini dia berteman baik dengan Fahri dan Fadli. Sedangkan pemilihan kedua nama itu sebelumnya telah diseleksi oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
"Saya berkawan baik dengan pak Fahri Hamzah, berteman baik dengan pak Fadli zon. Ini lah Indonesia. Nanti tanyakan langsung ke pak Fahri, ke pak Fadli," kata Jokowi.