Petani Curhat Impor Bawang Saat Panen, Jokowi Telepon Mendag: Keluhannya Selalu Itu

| 14 Dec 2021 20:55
Petani Curhat Impor Bawang Saat Panen, Jokowi Telepon Mendag: Keluhannya Selalu Itu
Jokowi (Dok. Istimewa)

ERA.id - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Temanggung dan Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (14/2). Dalam momen itu, Jokowi sempat meneruskan keluhan petani soal impor bawang ke anak buahnya, Menteri Perdagangan.

Seusai melakukan penanaman bawang merah bersama petani di Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung pada Selasa, 14 Desember 2021, Jokowi menyempatkan diri untuk melakukan dialog dengan para petani. Dialog dengan para petani itu dilakukan di sebuah saung dengan suasana santai dan penuh keakraban.

Pada dialog tersebut, Jokowi menerima keluhan para petani yang enggan menanam bawang putih karena harganya turun lantaran masuknya impor bawang putih saat panen. Seketika itu juga Jokowi langsung menelepon Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

"Pak Menteri, ini saya dengan para petani di Temanggung. Keluhan mereka semuanya sama, pada saat panen bawang putih itu impornya justru masuk. Keluhannya selalu itu,” ucap Jokowi kepada Menteri Perdagangan melalui sambungan telepon.

Menteri Perdagangan pun langsung merespons keluhan tersebut dan akan mengirimkan tim untuk mengecek. "Saya akan kirim tim untuk mengecek, Bapak," jawab Mendag seperti dikutip dari siaran resmi Sekretariat Presiden.

Kunjungan Jokowi ini juga untuk meresmikan empat embung di Jawa Tengah. Keempat embung tersebut adalah Embung Bansari yang ada di Kabupaten Temanggung, Embung Dukun dan Embung Pagergunung di Kabupaten Magelang, serta Embung Tlogoguwo di Kabupaten Purworejo.

"Pagi hari ini saya datang ke Kabupaten Temanggung untuk meresmikan empat embung yang telah kita bangun dari 66 embung yang kita bangun di tahun 2021," ujar Jokowi di Embung Bansari.

Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, diketahui Embung Bansari memiliki kapasitas tampung 8,588 meter kubik dengan luas genangan 0,56 hektar dan dibangun dengan biaya Rp9,2 miliar.

Sedangkan Embung Dukun memiliki kapasitas tampung 16.395 meter kubik dengan luas genangan 0,578 hektar dan dibangun dengan biaya Rp8,4 miliar.

Sementara itu, Embung Pagergunung diketahui memiliki kapasitas tampung 7.500 meter kubik dengan luas genangan 0,32 hektar dan dibangun dengan biaya Rp4,2 miliar.

Terakhir, Embung Tlogoguwo diketahui memiliki kapasitas tampung 15.775 meter kubik dengan luas genangan 0,573 hektar dan dibangun dengan biaya Rp11,6 miliar.

Presiden Jokowi pun berharap embung-embung tersebut dapat memberikan sejumlah manfaat nyata bagi produktivitas pertanian, penyediaan air baku, hingga potensi pariwisata bagi masyarakat sekitar.

"Kita harapkan dengan telah siapnya embung-embung yang ada, produktivitas pertanian bisa lebih baik dan juga bisa juga airnya dipakai untuk air baku di rumah-rumah, serta untuk pariwisata masyarakat," ungkap Presiden.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam peresmian ini adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq.

Rekomendasi