ERA.id - Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama yang diadakan di Lampung, ricuh. Hal itu dilihat ERA.id dalam sebuah video yang beredar di media sosial.
Setelah ditelusuri, ternyata kericuhan tersebut terjadi saat sidang pleno Pembahasan dan Pengesahan Tata Tertib (Tatib).
Dalam video itu, terlihat sejumlah peserta muktamar berdiri dan saling teriak dengan peserta lain, Rabu (22/12/2021) kemarin, di Gedung Serba Guna (GSG) UIN Lampung.
Awalnya, para panitia muktamar membahas pasal tiga ayat satu dan dua di bab III draf tatib, tentang aturan keabsahan pengurus wilayah, cabang dan cabang istimewa yang memiliki hak suara.
Tak cuma itu, diterangkan pula ihwal keabsahan suara yang diakui secara sah.
Nah, saat pembahasan inilah, ketua sidang dan beberapa pengurus PCNU protes.
Mereka ingin pembahasan pasal dibahas di akhir saja, agar pembahasan pasal lainnya tidak tertunda.
Tapi peserta muktamar lainnya meminta pasal tersebut dibahas di awal sampai akhir.
Perbedaan pandangan ini akhirnya memicu perdebatan hingga kericuhan, karena nyatanya beberapa PWNU terjadi dualisme kepengurusan.
Dan beberapa PCNU belum memiliki SK kepengurusan.
Selanjutnya, pimpinan sidang menetapkan pembentukan komisi arbitrase untuk menentukan pengurus PWNU dan PCNU yang sah.
Menanggapi itu, tokoh Nahdatul Ulama (NU) Habib Noval Assegaf di Twitter langsung menulis, "muktamar" dalam cuitannya sembari mengunggah video kericuhan tersebut di Twitter.
Netizen pun membalas. "Katanya mereka itu Ulama yg santun kok berantem krn rebutan jabatan?" tulis @AisyahMutahar.
Noval langsung membalas, "katanya..."
MUKTAMAR pic.twitter.com/gWt2Vrityy
— Noval Assegaf (@NovalAssegaf) December 23, 2021