ERA.id - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyoroti hasil survei yang mendapuk Ganjar Pranowo sebagai sosok yang berelektabilitas tinggi.
Survei itu adalah PRC dan PPI. Kemarin, mereka merilis hasil survei nasional bertajuk meneropong poros koalisi partai politik.
Survei dilakukan pada rentang waktu 12 November-4 Desember 2021 dengan metode multi stage random sampling.
Sebanyak 1.600 responden diwawancara dari 34 provinsi seluruh Indonesia. Para responden diwawancara dengan tatap muka, dengan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dan margin of error sebesar 2,5 persen.
Dalam survei itu, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar yang dipilih 0,1 persen responden.
Angka itu di bawah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebesar 0,6 persen, bahkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 4,3 persen dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebesar 21,6 persen.
Sementara kader partai yang bukan ketua umum, yakni Ganjar Pranowo, meraih elektabilitas tertinggi dengan 17,2 persen pilihan responden.
Guz Jazil menegaskan, seluruh deretan sosok berikut perolehan angka elektabilitasnya dalam survei tersebut, masih di bawah 30 persen. Artinya, semua masih dianggap nol persen.
Sehingga dia menegaskan, angka yang didapatkan Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo sama saja.
"Tidak ada jaminan untuk menang," ujarnya.
"Dari hasil survei, tidak ada tokoh partai atau tokoh di luar partai yang suaranya lebih dari 30 persen. Jika ada tokoh yang elektoralnya di bawah 30 persen, artinya belum ada jaminan menjadi presiden," kata Gus Jazil lagi, Senin (27/12/2021).
Wakil ketua MPR itu mengatakan masih tersisa waktu dua tahun lagi sebelum Pemilu 2024 dilaksanakan.
"Bisa jadi, saya kerja dua tahun lagi, Muhaimin bisa melebihi Ganjar," katanya.
Guz Jazil mengatakan partainya juga akan menyikapi hasil survei tersebut.