ERA.id - Sektor ekonomi menjadi salah satu sektor yang mengalami guncangan selama pandemi COVID-19. Investasi pun mandek. Bagaimana peran fintech dalam memengaruhi investasi?
Chief Marketing Officer Moduit, Stefanus Adi Utomo mengatakan, investor ritel terdorong melakukan investasi karena situasi pandemi.
“Dalam situasi serba terbatas, investor mencari cara untuk melakukan transaksi yang aman, dipilihlah berinvestasi ke obligasi, reksa dana, bahkan saham. Pilihan ini karena literasi investasi sudah meningkat di Indonesia,” ujarnya dalam kunjungan virtual ke redaksi ERA.id, Senin (17/1/2022).
Menurutnya, semakin banyak masyarakat yang berinvestasi, pertumbuhan ekonomi nasional akan semakin baik. Ia juga menilai kenaikan angka investor domestik di pasar modal dalam negeri menunjukkan adanya kepercayaan yang tinggi dalam berinvestasi.
“Tren pertumbuhan ini memberikan kekuatan investasi di perusahaan nasional yang didominasi investor lokal. Artinya, ketergantungan terhadap asing bisa menurun, sebab investor domestik menguat,” sambungnya.
Dengan begitu, ia menilai, perkembangan perekonomian nasional di masa pandemi sudah bergerak positif.
Kini Moduit telah memiliki lisensi sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD), penasihat investasi, dan Agen Perantara Pedagang Efek (APPE) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta mengakomodasi distribusi surat berharga negara (SBN) dan obligasi.
Di samping itu, Moduit memiliki keunikan tersendiri dari para kompetitornya, tepatnya lewat peluncuran Moduit Advisory App yang menyediakan akses penghubung antara para pengguna selaku investor dengan mitra manajer investasi.
Strategi ini merupakan upaya memberikan nilai lebih bagi para investor ritel Tanah Air yang jumlahnya tengah melonjak.
"Kami sudah memiliki sekitar 100 mitra advisor berlisensi yang join, Kami percaya bahwa advisor manusia itu punya pasar tersendiri karena kebutuhannya ada. Robo advisor tidak akan bisa menggantikan human advisor," ucapnya.