Mahfud MD Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Video Desa Wadas: Polri, BIN dan BAIS Punya Bukti Itu Framming Buatan

| 10 Feb 2022 06:30
Mahfud MD Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Video Desa Wadas: Polri, BIN dan BAIS Punya Bukti Itu Framming Buatan
Menko Polhukam Mahfud MD (Dok Antara)

ERA.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta masyarakat tak terprovokasi terkait kondisi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupetan Purworejo, Jawa Tengah. Sebab, saat ini situasi di Desa Wadas sangat normal dan kondusif.

Mahfud meminta masyarakat mempercayakan permasalahan yang terjadi di Desa Wadas kepada pemerintah.

"Pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dan mempercayakan penyelesaian masalah ini kepada pemerintah," kata Mahfud dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, Rabu (9/2/2022).

Mahfud mengklaim, kabar yang mengatakan kabar yang mengatakan Desa Wadas pada Selasa (8/2) dalam keadaan mencekam sama sekali tidak benar. Terutama kabar dari media-media sosial.

"Situasi dan kondisi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo saat ini normal dan kondusif," kata Mahfud.

Dia juga membantah aparat kepolisian melakukan penangkapan paksa terhadap warga. Dia juga menegaskan tidak ada korban maupun penistaan atau penyiksaan.

Menurut Mahfud, sejumlah orang yang ditangkap itu karena terlibat keributan dengan sesama warga lainnya. Namun, saat hendak diamanan oleh polisi, mereka justru lari ke rumah warga sehingga menimbulkan persepsi polisi represif.

"Sekarang ini banyak sekali medsos (yang menyebarkan) seakan-akan orang diangkut dari rumahnya. Itu sudah kami cek semuanya, tidak ada!" tegasnya.

"Ada orang ribut di lapangan, ketika mau diamankan agar tidak ribut lari ke rumah penduduk. Ya diangkut dari rumah penduduk itu, bukan dipaksa pergi dari rumahnya, tapi diangkut karena lari ke rumah penduduk," imbuhnya.

Mahfud juga mengingatkan kepada pihak-pihak yang sengaja menyebarkan video yang memperlihatkan seolah-olah kondisi di Desa Wadas sangat mencekam untuk berhati-hati. Sebab, BIN hingga BAIS bisa membuktikan bahwa video-video tersebut hanya framming belaka.

"Kepada yang suka memframing, membuat video-video seperti drama itu, saya kira supaya menyadari bahwa Polri, BIN dan BAIS punya alat untuk tahu bahwa itu adalah sebuah framming buatan," pungkasnya.

Rekomendasi