ERA.id - Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah kasus harian COVID-19 paling banyak menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 pada Rabu (9/3/2022).
Kasus COVID-19 di Provinsi Jawa Barat pada Rabu tercatat 5.578, paling banyak dibandingkan dengan angka kasus harian COVID-19 di 33 provinsi yang lain.
Provinsi lain yang angka kasus hariannya juga banyak yakni DKI Jakarta (3.872), Jawa Tengah (3.126), Jawa Timur (2.245), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (1.474).
Secara keseluruhan, angka kasus harian COVID-19 nasional pada Rabu mencapai 26.336.
Dengan tambahan kasus sebanyak itu, jumlah akumulatif kasus COVID-19 di Indonesia sejak kasus infeksi virus corona pertama kali diumumkan pada Maret 2020 sampai sekarang seluruhnya 5.826.589 kasus.
Penderita COVID-19 yang sudah sembuh pada Rabu tercatat bertambah 31.075 orang menjadi total 5.258.235 orang.
Tambahan pasien sembuh paling banyak berasal dari Jawa Barat (6.210 orang) disusul Jawa Tengah (4.226 orang), DKI Jakarta (3.701 orang), Jawa Timur (3.053 orang), dan Sumatera Utara (1.849 orang).
Pasien yang meninggal dunia karena COVID-19 pada Rabu bertambah 304 orang menjadi seluruhnya 151.135 orang.
Tambahan kasus kematian akibat infeksi virus corona paling banyak berasal dari Jawa Tengah (87) diikuti Jawa Timur (37), Jawa Barat (27), Daerah Istimewa Yogyakarta (13), dan Lampung (11).
Menurut data Satuan Tugas, penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan atau karantina sebanyak 417.219 orang, berkurang 5.673 orang dibandingkan pada hari sebelumnya.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi meminta semua tetap mewaspadai penularan virus corona karena beberapa provinsi, terutama yang berada di luar Jawa-Bali, masih mengalami peningkatan kasus COVID-19.
Dia menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan dan pelaksanaan vaksinasi untuk mencegah penularan COVID-19 meningkat lagi.
"Kita memerlukan kerja sama semua elemen masyarakat untuk membantu menjaga protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi hingga lengkap dua dosis serta melanjutkan dengan vaksinasi booster (penguat)," katanya.