Pasar 'Dibanjiri' Minyak Goreng Mahal, Moeldoko: Tak Ada Mafia

| 23 Mar 2022 13:38
Pasar 'Dibanjiri' Minyak Goreng Mahal, Moeldoko: Tak Ada Mafia
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (ANTARA)

ERA.id - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut kenaikan harga sejumlah komoditas seperti minyak goreng dan kedelai, dipicu oleh pasar global.

Kenaikan harga itu juga, kata Moeldoko, membuat pemerintah terus mencari kebijakan yang tepat.

"Contohnya adalah kedelai yang menyebabkan harga tempe naik dan sekarang minyak goreng yang ditentukan harga 'crude palm oil' atau CPO di pasar global," katanya, Selasa (23/3/2022) malam.

Menurutnya, pemerintah masih mencari kebijakan yang tepat terkait gejolak pasar global yang mempengaruhi kenaikan harga sejumlah komoditas di pasar domestik.

"Salah satunya mencabut harga eceran tertinggi atau HET minyak goreng premium yang bertujuan mendapat keseimbangan melalui mekanisme pasar," ujarnya.

Moeldoko menjelaskan minyak goreng premium belakangan menjadi langka di pasaran akibat sekitar enam pabrik yang tergolong besar di Tanah Air terpaksa tutup.

"Karena harga CPO di pasar global di atas Rp14 ribu per liter. Mereka kesulitan ketika dipaksa menjual sesuai HET sebesar Rp14 ribu per liter," katanya.

Dampaknya, lanjut Moeldoko, suplai dan "demand" tidak seimbang, sehingga terjadi kelangkaan di pasaran.

"Beberapa pabrik minyak goreng yang tutup mempengaruhi suplai. Suplai yang mempengaruhi akan menaikkan harga. Diharapkan dengan melepas HET akan terjadi keseimbangan baru," ujarnya, menjelaskan.

Keseimbangan yang dimaksud adalah harga minyak goreng premium yang saat ini dirasa semakin mahal.

"Saya yakin itu tidak lama. Itulah keseimbangan baru yang semuanya akan ditentukan pasar. Nanti harganya akan semakin turun," ucapnya.

Saat ini, Moeldoko menandaskan, pemerintah sedang mengontrol distribusi minyak goreng curah, yang telah ditetapkan HET sebesar Rp14 ribu per liter, agar tidak ikut-ikutan bermain di kemasan premium.

"Tidak ada keterlibatan mafia yang sedang memainkan harga minyak goreng. Ini hanya urusan tata niaga," katanya.

Adapun minyak dalam kemasan di pasaran, kini dibanderol seharga Rp24.000 per liter. Sementara kemasan 2 liter ada yang mencapai Rp49.000. Lalu minyak goreng curah, dihargai Rp14.000 hingga Rp17.000.

Sebelumnya pemerintah menetapkan HET Rp14.000 per liter minyak goreng kemasan premium, Rp13.500 per liter minyak goreng kemasan sederhana, dan Rp11.500 per liter minyak goreng curah.

Kami juga pernah menulis soal Minyak Goreng Mahal, Jokowi: Perang Rusia-Ukraina Perdalam Krisis Ekonomi Dunia Kamu bisa baca di sini.

Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!

Rekomendasi