Puan Dicatut dalam Konten 'yang Terjerat Utang Riba Dikayakan', PDIP Melapor ke Polisi

| 21 Apr 2022 10:10
Puan Dicatut dalam Konten 'yang Terjerat Utang Riba Dikayakan', PDIP Melapor ke Polisi
Ketua DPR RI Puan Maharani dan Cak Nun

ERA.id - Nama politisi PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani, dicatut oleh konten kreator dan membuat PDIP gerah.

Konten itu mengusung tagline "We Change the World, yang lemah dikuatkan, yang miskin dikayakan, yang terjerat hutang riba dikayakan".

Intinya, dalam konten itu, pelaku UMKM muda dijanjikan bantuan sebesar Rp1 miliar bagi, asal membuat video konten berdurasi maksimal 1 menit, menyertakan surat keterangan tidak mampu, dan melampirkan surat dukungan kepada Puan Maharani menjadi presiden pada Pemilu 2024.

Permasalahannya kemudian adalah, nomor ponsel politikus PDIP Jawa Timur, Eddy Tarmidji Widjaja dicantumkan di sana, tanpa ada koordinasi sama sekali.

Seakan-akan, konten itu murni dari PDIP dan Puan. Nyatanya tidak. Makanya, Eddy melaporkan perusahaan berinisial M O, yang membuat konten itu, ke Polda Jatim, atas dugaan penyalahgunaan nama baik.

"Jelas ini sangat merugikan kami sebagai kader partai. Apalagi tercantum nomor seluler saya pada video konten YouTube tersebut. Makanya kemarin (19/4), kami melaporkannya ke Polda Jatim," kata Eddy, Rabu (20/4/2022).

Eddy bilang, kreator konten YouTube yang dibuat perusahaan berinisial M O berkantor di Gedung Vosa Tower Lantai 20 di Jalan HR Muhammad, Surabaya, itu tidak hanya merugikan dirinya namun juga Ketua DPR RI Puan Maharani.

Eddy mengaku, baru mengetahui konten itu, saat banyak yang menghubungi dirinya untuk menanyakan kebenaran terkait isi konten yang menjanjikan bantuan permodalan.

"Sejak seminggu lalu banyak yang menghubungi saya, baik chatting maupun telepon langsung," lanjut Eddy.

Selain itu, ia telah diklarifikasi oleh DPD PDI Perjuangan Jatim terkait hal tersebut dan meminta Eddy segera melapor kepada pihak berwajib.

Dia berharap tidak ada tudingan masyarakat yang mengarah kepada dirinya dan Puan Maharani dalam konten bisnis yang tidak bertanggung jawab tersebut.

"Semoga segera ada tindak lanjut dari Polda Jatim untuk segera ditelusuri dan diproses karena hal ini sangat sensitif, apalagi menjelang Pemilu 2024,"kata Eddy.

Rekomendasi