ERA.id - Seiring akselerasi transformasi digital pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), peluang perempuan berpartisipasi dalam dunia kerja sebagai wirausaha digital makin terbuka lebar. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, partisipasi "Kartini Muda" saat ini tidak terlepas dari inspirasi peran dan perjuangan Raden Ajeng Kartini.
"Berbagai capaian perempuan dalam UMKM Indonesia bukti nyata bahwa perjuangan Raden Ajeng Kartini tidak sia-sia. Apabila kita telisik lagi, tidak dapat dimungkiri banyak Kartini-Kartini modern dengan inspirasi dari Raden Ajeng Kartini, figur perempuan yang telah mengisi sejarah negara ini,” ujarnya dalam Webinar Kartini Day Women in Digital Entrepreneurship #Recover Together with DEA, secara virtual dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2022).
Menteri Johnny menyontohkan deretan nama perempuan yang memegang peran penting di Indonesia, baik di pemerintahan hingga lembaga-lembaga terkait.
“Kita tahu Presiden ke-5 kita Ibu Megawati, saat ini Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia kita, Ibu Puan Maharani. Saat ini pula ibu Ketua Komisi I DPR RI Ibu Mutia Viada Hafid, Sekjen Kominfo Ibu Mira Tayyiba juga seorang perempuan,” jelasnya.
Menkominfo menyatakan masih banyak lagi perempuan Indonesia yang mengisi jabatan strategis di berbagai lembaga eksekutif seperti di jajaran menteri dan pejabat pimpinan tinggi. Termasuk yang menjadi chair dan alternate chair yang memimpin persidangan Sherpa Track serta Working Group dalam Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.
“Di tingkat global, dari sederet panjang peran perempuan dicatat beberapa perempuan juga mengisi posisi penting di level pimpinan. Sebut saja saat ini Ibu Kamala Harris Wakil Presiden Amerika Serikat, Jacinda Ardern Perdana Menteri Selandia Baru, hingga jajaran C-Level Executive di berbagai global technology company dan para pemimpin lembaga internasional. Kita juga saat ini bersama-sama dengan Madam Atsuko Okuda sebagai Regional Director Internasional Telecommunication Union, Regional Office for Asia and Pasific,” tuturnya.
Di Indonesia, secara umum, menurut Menteri Johnny, perempuan memiliki fleksibilitas peran sebagai ibu rumahtangga sekaligus sebagai wirausaha atau pekerja yang diharapkan menjadi solusi dan wujud dari aksi nondiskriminasi.
“Solusi atas ketidakpuasan banyak perempuan terhadap dunia kerja reguler dengan menawarkan kesetaraan peluang laki-laki dan perempuan. Perempuan dikatakan atau dapat dikatakan sebagai pilar utama dalam pertumbuhan bisnis UMKM, termasuk ultra mikro dengan kontribusi sebesar 60% dari total 58 juta UMKM di Indonesia,” ujarnya.
Mengutip survei Google pada tahun 2020 berjudul Advancing Woman in Enterpreneurship, Menkominfo menyatakan tingkat partisipasi perempuan Indonesia di bidang kewirausahaan paling tinggi di Asia Tenggara. Meskipun demikian, wirausaha perempuan masih menghadapi tantangan berkaitan dengan jaringan bisnis dan kebutuhan peningkatan keterampilan pemasaran.
“Survei ini juga mengungkapkan fakta bahwa 8 dari 10 perempuan yang sudah atau baru ingin berusaha di Indonesia berkeinginan untuk meningkatkan keterampilan dalam berbisnis, ini hal yang baik,” tandasnya.
Menurut Menteri Johnny pandemi Covid-19 telah menyebabkan ekonomi global mengalami kontraksi yang cukup dalam. Bahkan saat ini masih terancam stagflasi, stagnasi dan inflasi khususnya di negara-negara industri termasuk Indonesia.
“Walaupun masih bertumbuh positif, namun tetap mengalami tekanan dampak dari tekanan global tersebut, dampak dari potensi stagnasi dan inflasi di negara-negara industri,” ujarnya.
UMKM sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) nasional berperan penting dalam pemulihan dan pemantapan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2021, jumlah UMKM di Indonesia mencapai lebih dari 64 juta dengan persentase kontribusi terhadap PDB mencapai 61,97%.
“UMKM mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang sangat signifikan secara nasional. Kontribusi yang besar tersebut mengingatkan kepada kita semua bahwa UMKM perlu didukung untuk dapat bertahan, dapat beradaptasi, dan dapat berkembang di masa pandemi Covid-19 ini,” jelas Menkominfo.
Kondisi tersebut pada saat pascapandemi Covid-19 dapat diakselerasi dengan melakukan transformasi digital. Oleh karena itu, Menteri Johnny menegaskan, UMKM perlu melakukan survival innovation dalam aspek produk, proses produksi, dan layanan.
“Misalnya dengan mengoptimalkan saluran online untuk pemasaran produk-produk. Saat ini, semakin banyak UMKM yang telah memiliki kapabilitas dan kemampuan untuk dapat beradaptasi di tengah pandemi dan menunjukkan hasil yang positif,” tandasnya.
Menkominfo menyatakan kebangkitan UMKM merupakan hasil dari peningkatan daya saing melalui digitalisasi. Setidaknya, nilai ekonomi digital Indonesia selama pandemi Covid-19 di tahun 2020 tumbuh sekitar 11%.
“Peningkatan juga terjadi pada transaksi keuangan digital perbankan di Indonesia sebesar 25% sampai 40% di tahun 2020, saat di mana masih begitu hebatnya pandemi Covid-19. Tren digitalisasi yang tidak lagi terbatas pada golongan ekonomi segmen tertentu berdampak pada peningkatan aktivitas bisnis secara online,” jelasnya.