ERA.id - Walau terancam digulingkan alias dikudeta dari posisi Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto tetap membangun komunikasi politik dari berbagai arah.
Buktinya ia baru saja bertemu dengan petinggi PAN, PPP, usai ditemui oleh Agus Harimurti Yudhoyono selepas Lebaran. Semuanya kompak membicarakan koalisi, walau pembahasan pilkada serentak belum terang.
Seperti yang disampaikan kata Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, di Rumah Heritage Jakarta, Kamis (12/5/2022) malam.
"Kami ingin menunjukkan atau mendemonstrasikan sebuah kerja sama yang jauh lebih awal dan lebih cantik antara sesama partai politik untuk saling mengisi dan memperkuat kebersamaan,"
Suharso berniat menjauhkan perpecahan yang diakibatkan oleh politik identitas dalam pemilu.
"Kami memang koalisi dari pemerintahan saat ini. Tentu kami ingin memastikan seluruh perjalanan pertanggungjawaban yang diemban oleh Pemerintah harus selesai dengan tuntas dan baik," ucapnya.
"Tentu ada banyak hal baik dan bagus yang patut untuk dilanjutkan pada masa yang akan datang," kata Suharso.
Bak gayung bersambut, Airlangga juga tak mau kalah dalam hal bermanis muka menatap pilkada. Didampingi oleh Bendahara Umum Golkar Dito Ganinduto, Airlangga mengaku pertemuan mereka memiliki simbol pohon beringin, matahari, baitullah.
Menurut Airlangga, pohon beringin perlu mendapatkan sinar matahari supaya tetap tumbuh dan hijau. Dengan begitu, maka pembangunan dapat dilanjutkan.
"Untuk menambah. Beringin, surya alam, dan baitullah. Jadi kalau pohon beringin harus disinari oleh matahari, dia akan menjadi hijau. Dan kalau sudah tumbuh, kita sama-sama membangun dan melanjutkan mendapatkan rida Allah," kata Airlangga.
Selain itu, acara silaturahmi juga dihadiri oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Wakil Ketua Umum PAN Asman Abnur.
"Tadi kami memang bersilaturahmi sesama ketua umum partai yang telah lama berteman akrab. Sejak kami sama-sama di DPR dan sejak sama-sama juga ikut di dalam reformasi pada tahun 1998," kata Suharso.
Dibela kader
Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Selatan, Taufan Pawe, terus membela ketuanya. Ia melawan dengan keras isu Munas Luar Biasa (Munaslub) Golkar yang bakal mengancam posisi Airlangga.
Isu itu juga dianggap sebagai isu liar yang diembuskan pihak luar, yang enggan melihat Golkar solid dalam mencapreskan Airlangga di Pilpres 2024.
Menurut Taufan, hingga saat ini semua DPD solid di belakang Airlangga. Bahkan Taufan tidak melihat sedikit pun adanya keretakan di tubuh partai Golkar.
“Untuk apa Munaslub? Bagi kami, kerja pak Airlangga di kabinet selama ini merupakan modal yang berharga saat pencapresannya nanti. Apalagi yang mau kita jual dari seorang capres selain kesungguhannya bekerja bagi rakyat?” ujar Taufan.
“Tidak ada satupun pengurus teras DPP yang menyebut nama lain kecuali pak Airlangga,” tegasnya.