PKB-PKS Bakal Berkoalisi, Jumlah Kursi untuk Usung Capres Masih Kurang 7

| 10 Jun 2022 10:19
PKB-PKS Bakal Berkoalisi, Jumlah Kursi untuk Usung Capres Masih Kurang 7
Aboe Bakar Alhabsyi (Foto: Instagram/ Habib_aboe)

ERA.id - PKB dan PKS membentuk koalisi baru untuk Pemilu 2024. Diharapkan koalisi ini bisa menjadi poros ketiga. Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi berharap, kerja sama politik dengan PKB ini menarik partai lain untuk bergabung. Sebab, masih butuh tujuh kursi lagi supaya bisa mengusung pasangan capres.

Saat ini PKS mengantongi 50 kursi, PKB 58 kursi, kurang tujuh kursi parlemen untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden 115 kursi.

"Kita berharap pertemuan gabungan ini akan jadi magnet yang keras, magnet yang baik untuk partai-partai lain yang bergabung. Kalau 50 sama 58, tinggal tujuh (kursi), artinya tinggal satu partai," kata Aboe di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Jumat (10/6/2022).

Aboe berharap kerjasama dengan PKB ini berjalan panjang. PKS dan PKB mendorong terbangunnya koalisi poros ketiga untuk Pemilu 2024.

"Kita lihat lah semoga berjalan panjang umurnya dan bisa bertahan. Oleh karena itu saya berharap poros ketiga, kenapa? Karena yang satu sudah jelas porosnya, kedua sudah jelas, yang ketiga ini membongkar kebuntuan, tembok berlin kita pecahkan," ujar Aboe.

Aboe pun berminat mengajak NasDem dan Demokrat untuk menjalin komunikasi.

"Kalau ketemu begini, ini hamba-hamba allah capres ingin melihat kita, lalu ketemu Aboe Bakar 'kapan kita jumpa?' welcome, kita siap dengan NasDem, kita siap Demokrat, kita siap dengan yang lain, kita siap enggak ada masalah," katanya.

Sementara, Waketum PKB Jazilul Fawaid mengatakan hubungan dengan PKS ini menjadi magnet baru. Dia berharap bila hubungan ini terjalin hingga menjadi poros ketiga, maka luka polarisasi Pilpres masa lalu bisa hilang.

"Makanya selalu saya bilang untuk menyelesaikan semua ini, mari yuk kita duduk, kalau PKS dan PKB duduk politik identitas hilang, polarisasi hilang kadrun cebong hilang. Yang diinginkan masyarakat hidup perut kenyang anak-anak bisa sekolah, kesehatan terjamin dan masa depan Indonesia terjaga," kata Jazilul.

Rekomendasi