ERA.id - Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendominasi sebagai bakal calon presiden yang diusulkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem dan hanya dua provinsi yang tidak mengusulkan nama Anies, yakni Papua Barat dan Kalimantan Timur.
Hal itu disampaikan Sekretaris Steering Comitte Rakernas Partai NasDem, Willy Aditya di sela-sela Rakernas, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (16//2022).
Berikutnya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dia tak diusul sebagai bakal capres di Kalimantan Timur, Banten, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, dan DKI Jakarta.
Kemudian nama Menteri BUMN Erick Thohir, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sandiaga Uno dan Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman juga diusulkan oleh sejumlah DPW.
Dari internal NasDem, kata dia, ada nama Rachmat Gobel, Ahmad Sahroni, Syahrul Yasin Limpo, Lestari Moerdijat, Ahmad Ali dan Prananda Surya Paloh.
"Prananda Surya Paloh dari kalangan milenial, tapi belum sampai umurnya karena baru 34 tahun, sementara syarat pengajuan calon presiden berusia 40 tahun," ucap Willy.
Dari nama-nama yang diusulkan oleh 34 DPW NasDem, tidak ada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurut Willy, hal itu merupakan hal yang wajar, karena DPW pasti memiliki catatan tersendiri, sehingga nama kedua ketum parpol tersebut tidak diusulkan.
"Mungkin teman-teman DPW memiliki catatan yang tidak menginginkan asosiasi figur yang terlalu dominan ke partai politik tertentu, dan itu yang mungkin kita tahu itu satu hal yang wajar," tutur Ketua DPP Partai NasDem ini.
Terkait peluang Prabowo dan AHY diusung NasDem, Willy menyebut pihaknya akan tetap mengutamakan usulan nama-nama yang disampaikan seluruh DPW Partai NasDem.
"Teman-teman bisa lihat nama-nama yang beredar, mungkin kalau belum jodoh enggak mungkin kita kawin paksa," ujar Willy.