ERA.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baru akan membahas tentang koalisi pada Pemilu 2024 setelah menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang rencananya dilakukan pada pekan depan. Hal ini merespons ajakan PKB untuk berkoalisi bersama-sama dengan Partai Gerindra.
"Dinamika ini tentu akan jadi bahasan di Rapimnas nanti," kata Nabil kepada wartawan, Minggu (19/6/2022).
Setelah Rapimnas, kata Nabil, PKS mengintensifkan komunikasi dengan berbagai partai politik. Hal ini merupakan bagian dari penjajakan menju 2024, serta upaya membangun kesepahaman terhadap permasalahan bangsa yang ada.
"Pasca Rapimnas PKS pekan depan, kami juga siap berlari menuju 2024, termasuk dengan mengintensifkan komunikasi politik dengan parpol-parpol yang ada," kata Nabil.
Untuk keputusan final, PKS akan membahas akan koalisi dengan siapa melalui Musyawarah Majelis Syuro.
"Kalau untuk finalnya PKS bergabung dengan koalisi mana, tentu akan ditentukan oleh keputusan Musyawarah Majelis Syuro PKS," ujar Nabil.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bertandang di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6) malam.
Usai pertemuan selama kurang lebih dua jam secara terutup itu, Keduanya sepakat untuk bekerja sama menghadapi Pilpres, Pileg, dan Pilkada 20224.
"Alhamdulillah malam ini semakin menguat kerja sama itu, sampai pada kesimpulan bahwa PKB dan Gerindra siap bekerja sama secara utuh menyeluruh menjelang dan menyiapkan pilpres, pileg, dan pilkada 2024," kata Cak Imin.
Wakil Ketua DPR RI itu berharap, kerja sama dengan Partai Gerindra dapat merangkul partai-partai lainnya dalam menghadapi Pemilu mendatang.
"Moga-moga kerja sama kita ini bisa terus dilanjutkan bersama partai-partai lain, untuk menuju suksesnya pilpres, pilkada dan pileg 2024. Dan kita, PKB dan Gerindra, visi dan tujuan perjuangan yang sama untuk NKRI yang lebih maju, adil, dan sejahtera," kata Cak Imin.
Sebelum bertemu dengan Partai Gerindra, PKB juga sempat mengumumkan sedang melakukan penjajakan dengan PKS. Belakangan Partai Demokrat berminat gabung dengan alasan dapat memenuhi syarat ambang batas presiden 20 persen.