ERA.id - PDI Perjuangan menutup pintu kerja sama dengan PKS dan Partai Demokrat. Namun, peluang masih terbuka untuk partai-partai politik lain seperti Gerindra, PKB hingga partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) seperti Partai Golkar, PAN, dan PPP.
"Ya kita kan dengan PAN, karena kan basisnya Muhammadiyah. Dengan PKB, dengan PPP, kemudian Golkar, dengan Gerindra," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Hasto mengatakan partainya memang ingin membangun kerja sama dengan semangat gotong royong demi kemajuan bangsa.
Sehingga, kerja sama yang terjalin nantinya tidak hanya sekedar kalkulasi politik demi mendapatkan kursi menteri.
"Kita ini kan membangun semangat gotong royong. Tapi kerja sama ini muncul dari satu niat terdalam bagi kemajuan Indonesia. Bukan semata-mata berapa kalkulasi politik menteri yang akan didapat dengan kerja sama itu," papar Hasto.
Sementara saat disinggung peluang PDIP berkoalisi dengan NasDem, Hasto hanya menjawab secara diplomatis. Dia bilang, partainya dan NasDem sudah bekerja sama sejak 2014 untuk mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Oh NasDem kita kerja sama sejak tahun 2014 dan sekarang masih mendukung pak Jokowi dan Kiai haji Maruf Amin," ujarnya.
Sementara peluang bekerja sama dengan PKS dan Demokrat, PDIP menutup pintu. Hasto mengatakan, dalam membangun sebuah koalisi juga harus mempertimbangkan faktor emosional dan juga fakta sejarah di belakangnya. Dua hal ini tak bisa diabaikan begitu saja.
"Nah, bagi PDI Perjuangan, kerja sama itu saling menghormati dan membawa kemajuan bagi indonesia raya kita untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan elite," kata Hasto.