ERA.id - Ketua DPP PKS Nasir Djamil menilai, PDIP tidak sepenuhnya menutup pintu koalisi dengan partainya. Hal ini menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang tak mau berkoalisi dengan PKS di 2024 mendatang.
Nasir menangkap pernyataan Hasto hanya sebatas ada perbedaan antara PDIP dan PKS di sisi internal partai.
"Kalau saya nyimak pernyataan Hasto itu kan dia tidak full mengatakan tidak bisa bekerjasama atau berkoalisi dengan PKS, dia bilang ada perbedaan di internal PDIP menyikapi teman koalisi yang akan datang," kata Nasir kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Artinya, kata Nasir, masih ada kesempatan PKS untuk berkoalisi dengan PDIP. Apalagi, dalam Pilkada sebelumnya, ada beberapa tempat PDIP berkoalisi dengan PKS.
"Jadi tidak langsung forbidden gitu ya, dilarang masuk, masih ada celah-celah, ibarat lalu lintas itu masih ada lambang-lambang lain yang kemudian bisa digunakan, tidak kemudian dilarang masuk, saya baca seperti itu pernyataan Pak Hasto," ucapnya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya tak mau berkoalisi dengan PKS dan Demokrat di Pemilu 2024. Sebab ada perbedaan idelogi antara PDIP dan PKS.
"Ini tegas-tegas aja, supaya tidak ada juru nikah yang ingin mepertemukan tersebut. Karena beda karakternya, nature-nya," kata Hasto di acara diskusi PARA Syndicate, Jumat (28/5/2021).