Rapat Perdana di DPR, Zulkifli Hasan: Saya Ini Kok Garis Tangan Jadi Mendag Gara-Gara Minyak Goreng

| 05 Jul 2022 16:57
Rapat Perdana di DPR, Zulkifli Hasan: Saya Ini Kok Garis Tangan Jadi Mendag Gara-Gara Minyak Goreng
Zulkifli Hasan (Foto: Antara)

ERA.id - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan untuk pertama kalinya menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, sejak dilantik sebagai menteri perdagangan pada 15 Juni 2022 lalu.

Adapun agenda rapat kerja dengan VI DPR RI yaitu pengambilan keputusan tingkat I terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengesahan Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement (Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional) dan RUU Pengesahan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Korea.

Ditemui seusai rapat kerja, Zulkifli Hasan mengaku bahwa takdirnya sebagai mendag tak terlepas dari polemik minyak goreng di Indonesia.

"Saya ini kok garis tangan jadi Menteri Perdagangan gara-gara minyak goreng," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/7/2022).

Diketahui, masyarakat sempat mengalami kelangkaan hingga melambungnya harga minyak goreng di pasaran. Padahal, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sawit terbesar.

Zulkifli mengatakan, masalah minyak goreng di Tanah Air merupakan sebuah bencana. Dia pun ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai mendag menggantikan Muhammad Lutfi.

"Ini kan rezeki. Tapi yang terjadi kan bencana. Ya karena bencana itu, saya disuruh selesaikan," kata Zulkifli.

Mantan wakil ketua MPR RI itu pun langsung sesumbar bahwa belum genap sebulan menjadi mendag, dia berhasil menurunkan harga minya goreng hingga Rp14.000 per liter.

Harga minyak goreng itu, kata Zulkifli berhasil dia turunkan dalam kurun waktu dua pekan. Sesuai janjinya kepada Presiden Jokowi.

"Saya janji sama Presiden, minyak goreng dua minggu turun, turun sudah. Bisa dicek, Jawa-Bali sudah Rp14.000, Sumatera Rp14.000, Kalimantan dan Sulawesi Rp14.000. Sudah berhasil (harga minyak goreng turun) dua minggu," kata Zulkifli.

Meski begitu, Zulkifli mengakui bahwa masih ada beberapa daerah seperti Papua, Maluku, dan Tarakan yang harga minyak goreng per liternya masih dibandrol hingga Rp20.000.

"Memang (daerah) yang jauh (masih) mahal. Papua, Tarakan, Maluku itu masih ada yang Rp20.000," kata Zulkifli.

Meski begitu, Zulkifli menjanjikan sesegara mungkin harga minyak goreng di seluruh Indonesia bisa satu harga. Untuk mengatasinya, dia pun membuat minyak goreng kemasan agar mudah terjangkau hingga ke daerah-daerah yang jauh.

Rencananya, minyak goreng kemasan yang dilebeli 'Minyak Kita' itu akan diluncurkan secara resmi pada Rabu (6/7) di Kantor Kementerian Perdagangan

"Mudah-mudahhan nanti Papua, Maluku, yang jauh-jauh bisa harganya Rp14.000," ujarnya.

Rekomendasi