ERA.id - Politisi Gerindra Fadli Zon mengkritik pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang tak khawatir lantaran nilai rupiah saat ini melemah terhadap dolar.
Fadli Zon mengatakan argumentasi yang disampaikan Sri Mulyani merupakan pernyataan klasik jelang krisis ekonomi 1997-1998.
Menurut dia, saat krisis 1997-1998, meski fundamental ekonomi Indonesia kuat, namun akhirnya rupiah anjlok dari Rp2.200 menjadi Rp16.000.
"Krisis moneter lalu krisis ekonomi," ujar Fadli Zon
Seperti diketahui, Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (6/7/2022) pagi dibuka melemah, menembus level psikologis Rp15.000 per dolar AS.
Rupiah pagi ini bergerak melemah tujuh poin atau 0,05 persen ke posisi Rp15.001 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.994 per dolar AS.
Ekonom senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya aaat dihubungi di Jakarta, Rabu, mengatakan, pelemahan rupiah memang lebih banyak disebabkan tekanan yang berasal dari global.