ERA.id - Seekor kebo bule berusia 20 tahun milik Keraton Kasunanan Surakarta mati akibat terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Padahal dua pekan sebelumnya sudah dilakukan antisipasi. Untuk itu saat ini akan dilakukan isolasi pada kerbau milik keraton Kasunanan Surakarta.
Wakil Pengageng Sasana Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta KRA Dani Nuradiningrat mengatakan saat ini kebo bule milik keraton kasunanan yang mati akibat PMK ada satu ekor. Pasca kejadian ini, Keraton Kasunanan Surakarta bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispertan) untuk memeriksa kerbau lainnya.
"Sebetulnya dua minggu sebelumnya sudah antisipasi. Sinuhun sudah mengutus saya ke kandang mahesa untuk menanyakan ke srati (pawang kerbau)," ucap Dani.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan selama seminggu sebelumnya, tidak ditemukan tanda-tanda kerbau terpapar PMK. Namun setelah seminggu, ada satu kerbau yang mati dan terindikasi PMK.
"Kami ada tiga kandang, di sebelah barat, timur dan di sitinggil," ucapnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, dari 18 ekor kerbau yang dimiliki oleh Keraton Kasunanan Hadiningrat, ada tujuh ekor yang terpapar. Kemudian pihak keraton bekerjasama dengan Dispertan melakukan tindakan preventif ddengan melakukan pengobatan.
"Kalau hasil pemeriksaan dari dokter hewan, penularannya melalui manusia. Makanya kami lakukan tindakan preventif dengan inkubasi," katanya.
Dengan penularan PMK ini, Kirab Malam 1 Suro yang melibatkan kebo bule, belum diputuskan. Sebab saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan.
"Mungkin bisa diambil dari kandang lain. Keputusannya mendekati Suro da berdasarkan rekomendasi dokter saja," ucapnya.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan untuk kirab malam 1 Suro akan dilihat dalam waktu dekat. "Kalau sejauh ini diizinkan (Kirab Malam 1 Suro). Tapi melihat kebo bule ada yang kena PMK, nanti kita lihat dulu. Untuk tahun ini sebetulnya boleh meriah. Termasuk Mangkunegaran," katanya.