Pembelaan Jakpro Soal Pagar Pembatas JIS Roboh, Pagar Bukan untuk Diduduki dan Dinaiki: Biasakan Diri Jadi Penonton Teladan

| 26 Jul 2022 14:14
Pembelaan Jakpro Soal Pagar Pembatas JIS Roboh, Pagar Bukan untuk Diduduki dan Dinaiki: Biasakan Diri Jadi Penonton Teladan
Pagar Jakarta International Stadium roboh (Dok. Antara)

ERA.id - BUMD Provinsi DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) menyampaikan kronologi robohnya pagar pembatas penonton sesaat sebelum pertandingan persahabatan Persija melawan Chonburi FC di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Minggu (24/7).

VP Sekretaris Perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Nadia Diposanjoyo melalui keterangan resminya pada Selasa, mengatakan, pagar roboh karena struktur kolom praktis pada pagar pembatas yang kurang kuat menahan beban penumpukan penonton dalam satu lokasi yang tidak sesuai kapasitasnya.

Nadia menyayangkan kejadian tersebut karena sedianya pagar pembatas berfungsi sebagai penanda batas untuk menjaga keselamatan antara penonton dan pemain. Pagar itu bukan untuk diduduki, diinjak atau bahkan dilompati.

Karena euforia dan antusiasme yang sangat tinggi mengakibatkan fungsi pagar pembatas tidak digunakan sebagaimana mestinya. Padahal pembuatan pagar penonton telah dibuat sedemikian rupa demi keselamatan bersama sebagaimana dipersyaratkan pada standar stadium kelas internasional.

Adapun pagar pembatas antara pemain dan penonton di bagian depan Tier 1 JIS terdiri dari dua bagian. Yaitu pegangan pagar (railing) sisi depan dan pagar pembatas mendatar (horizontal barrier).

Fungsi pagar pembatas itu untuk memastikan penonton tetap berada di tribun dan tidak memasuki lapangan karena hal tersebut tidak diperbolehkan.

"Mengingat jarak antara lapangan pertandingan dengan penonton sangat dekat, yaitu lebih kurang 10 meter sehingga pagar pembatas diperlukan untuk mengamankan area tribun dan lapangan," katanya dikutip dari Antara, Selasa (26/7/2022).

Penggunaan dan penerapan "horizontal barrier" itu merupakan salah satu kriteria dari basis desain, hasil usulan dari konsultan perencana Buro Happold dan telah disetujui di TABG-AP (Tim ahli bangunan gedung bidang arsitektur dan perkotaan).

Menjelang pertandingan persahabatan Persija melawan Chonburi FC, antusiasme penonton meningkat karena semakin dekat waktunya menuju pertandingan.

Seiring berjalannya waktu, hampir seluruh tribun Tier 1 penuh bahkan melebihi kapasitas tempat duduk yang tersedia.

Terlihat dari kamera pemantau bahwa beberapa penonton ada yang menaiki "horizontal barrier"(memasang spanduk, duduk dan lain-lain). "Horizontal barrier" dari kekuatan strukturnya maupun peruntukannya tidak didesain sebagai tempat untuk berpijak/dinaiki/diduduki/sebagai akses ke lapangan maupun berpindah tribun (foto A dan foto B).

Atas aktivitas penonton yang berpijak pada "horizontal barrier" tersebut, akibatnya terdapat beban tarik tambahan (di luar yang direncanakan) pada besi tanam (angkur) kolom praktis yang menjadi tumpuan "horizontal barrier" tercabut (failed). Hal itu menyebabkan "horizontal barrier" beserta pagar pembatas penonton pada sisi utara roboh (foto C).

Selain itu, penumpukan penonton dalam satu lokasi yang tidak sesuai kapasitasnya mengakibatkan tidak berjalannya prosedur yang sudah direncanakan. Perilaku penonton tidak terkendali dan mengakibatkan tindakan di luar kendali petugas di lapangan.

“Pertandingan kemarin jadi bahan berharga untuk evaluasi kita semua, Jakpro, Jakmania, Pemprov DKI, Persija dan skema tiket oleh JakLingko," katanya.

Dia mengingatkan bahwa menjaga stadion dengan keteladanan memang membutuhkan upaya dan usaha yang cukup tinggi, namun dengan kerja sama untuk saling mengingatkan dari seluruh pihak ini sangat mungkin diterapkan.

"Hal ini juga sesuai dengan arahan dan konsen Pak Gubernur, untuk membiasakan diri menjadi penonton dan suporter teladan dimanapun berada," katanya.

"Apalagi di stadion kesayangan yang sudah dibuat sedemikian rupa untuk warga agar dapat digunakan sepanjang waktu dan sepanjang musim,” ujar Nadia.

Hasil evaluasi ke depan, Jakpro memastikan bahwa setiap ada pertandingan besar maupun hajatan lainnya di JIS yang menyedot euforia dan potensi emosi yang menggelora akan dilakukan penertiban dan pengawasan lebih ketat.

"Terutama untuk lintas alur 'wara-wiri' serta batas pengaturan penonton pada setiap zona,

memberikan peringatan dan edukasi bagi suporter dan penonton agar selalu tertib dan menjadi teladan serta memitigasi risiko-risiko yang timbul dari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Di sisi lain, Jakpro bersama pihak terkait Kerja Sama Operasi (KSO) pelaksana pembangunan proyek JIS sehari setelah peluncuran akbar JIS, pada Minggu (24/7), telah melakukan pengecekan kondisi seluruh dinding pembatas.

Tujuannya untuk memastikan kondisi dinding pembatas setelah acara. Ke depan, untuk mengantisipasi perilaku suporter yang tidak diinginkan akan dilakukan penambahan kekuatan di area-area tertentu.

JIS, ikon baru warga Jakarta yang mengedepankan konsep ruang ketiga, maha karya modern, estetis dan lestari telah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Minggu (24/7).

"Jakpro berhasil mengawali pembangunan dan menuntaskannya. Saya berterima kasih pada BUMD dan saya juga berterima kasih kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Bapak Presiden yang mempercayai pekerjaan ini bisa tuntas," kata Anies ketika awal sambutannya di peresmian JIS.

Peresmian JIS pada Minggu (24/7) dimeriahkan sejumlah kegiatan seperti hiburan musik hingga pertandingan sepakbola. Sejumlah band Tanah Air turut memeriahkan acara yang dimulai sejak pukul 16.30 WIB ini. Mulai dari Dewa 19 dan Virzha, Setia Band dan Kotak.

Tidak hanya itu, juga digelar pertandingan persahabatan antara Persija dan klub liga 1 dari Thailand Chonburi FC dengan skor akhir sama kuat, yaitu 3-3.

Rekomendasi