ERA.id - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengkritik kegaduhan menjelang akhir rapat kerja Komisi III DPR RI dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan agenda membahas kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan Irjen Ferdy Sambo.
Rapat yang digelar para Rabu (24/8) itu sempat riuh ketika terdengar suara perempuan memanggil 'sayang' yang berasal dari ponsel salah satu anggota Komisi III DPR RI.
Fahri menekankan agar Anggota DPR RI harus membiasakan panggilan yang sudah tertera di dalam Tata Tertib (tatib).
"Istilah 'yang terhormat', penting agar mereka tahu diri. Itulah makna panggilan itu. Rapat Parlemen itu rapat serius, jangan main-main dan banyak bercanda," kata Fahri melalui keterangan tertulis, Sabtu (27/8/2022).
Fahri mengatakn, dalam tradisi pemerintahan demokrasi yang benar, mereka yang hadir dalam sidang Dewan akan merasa bahwa seluruh kerja dan pertanggungjawaban mereka akan dibongkar sampai tulang dan isinya.
"Para peserta Sidang Dewan harus mempersiapkan diri dengan baik apapun yang akan dibahas," ujarnya.
Sebaliknya, para anggota Dewan yang akan hadir di ruang sidang sudah dipenuhi oleh hasil riset, yakni dari pusat riset parlemen yang dipersiapkan untuk membongkar habis kinerja dari sebuah lembaga negara yang sedang berada di depan mereka.
"Sehingga terjawab semua masalah! Demikian seharusnya!" ujar Fahri.
Selain itu, hal terkait rapat pengawasan Dewan juga tidak luput dari saran Fahri Hamzah berkenaan dengan kinerja Anggota DPR.
Dia berharap rapat pengawasan Dewan itu bisa membuat mereka memperbaiki kinerja sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban tugasnya.
"Dewan tidak saja harus serius, tapi harus nampak serius. Di antara keseriusan tersebut yakni pada tata tertib yang sudah mengatur penggunaan kata-kata dalam sidang standar dan formal. Jadi, anggota Parlemen tidak boleh terjebak informalitas seperti panggilan adinda, kakanda, apalagi 'sayang'. Semua ini sangat terlarang," ucapnya.
Rapat kerja Komisi III DPR RI dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan agenda membahas pembunuhan berencana Brigadir J, sempat diwarnai sedikit kehebohan. Sebabnya, muncul suara perempuan yang memanggil 'sayang' di tengah-tengah rapat.
Kejadian itu terjadi menjelang akhir rapat, tapatnya saat Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto membacakan poin kedua kesimpulan rapat.