ERA.id - Indonesia punya wilayah yang luas, tetapi tidak dengan permukimannya. Pembangunan yang belum merata membuat banyak orang berkumpul di suatu daerah, misalnya kota besar.
Sayangnya, fasilitas “papan” layak huni tak terjangkau semua lapisan sehingga banyak yang tinggal di permukiman padat penduduk. Terkait hal itu, cara mencegah kebakaran di pemukiman padat penduduk harus dipahami betul.
Ini penting karena tanah yang luasnya tak seberapa dijejali dengan banyak bangunan rumah yang saling berhimpitan. Kondisi ini memiliki risiko yang tinggi untuk terjadi kebakaran besar. Jika satu rumah terbakar, api bisa dengan cepat melahap bangunan di sekitarnya.
Kebakaran di Permukiman Padat Penduduk
Penyebab kebakaran bisa ada banyak, tetapi sebagian besar disebabkan oleh arus pendek listrik atau korsleting listrik. Ketika kebakaran tersebut terjadi di permukiman pada penduduk, evakuasi sulit dilakukan.
Jalanan sempit membuat mobil pemadam kebakaran sulit masuk. Warga pun akan mengalami kesulitan memadamkan api dengan peralatan seadanya dan dilokasi yang serbarapat, padahal jilatan api tak bisa dikendalikan. Tanpa evakuasi yang cepat, si jago merah bisa melahap harga benda warga hingga habis. Yang terburuk, bencana tersebut bisa merenggut nyawa.
Kebakaran termasuk bencana yang penyebab umumnya adalah kelalaian manusia (human error). Dikutip Era dari damkar.bandaacehkota.go.id. kebakaran yang terjadi pada bangunan perumahan/pemukiman penduduk umumnya terbakar habis karena menggunakan bahan/elemen yang mudah terbakar. Sementara, bangunan gedung yang terbuat dari rangka beton masih meninggalkan sisa rangka fisik. Bagaimana dengan rumah di permukiman padat pendukuk?
Demi mencegah hal yang tak diinginkan, beberapa hal harus dipahami dan dilaksanakan oleh masyarakat, terutama yang tinggal di permukiman padat penduduk. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini tips terkait hal tersebut.
Cara Mencegah Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk
1. Pemilihan Bahan Bangunan
Saat ini ada banyak bahan material rumah yang tahan api. Pemilihan material ini perlu dilakukan sebelum Anda membangun rumah atau melakukan perbaikan rumah.
2. Periksa Instalasi Listrik
Instalasi listrik rumah perlu dipeiksa secara berkala. Jika ada kabel yang rapuh, sambungan, atau stop kontak aus atau tidak rapat harus segera ganti. Selain itu, penataan atau penembatan kabel juga perlu dilakukan dengan tepat dan rapi agar tidak menimbulkan korsleting atau percikan api.
3. Kondisi Dapur
Anda juga perlu melakukan pemeriksaan terhadap kondisi tungku masak (baik kompor minyak maupun kompor gas, selang, tabung, dll.). Jika ada komponen yang sudah rapuh, apalagi bocor, segera ganti.
4. Bahan-Bahan Mudah Terbakar di Ruangan Khusus
Tempatkan bahan-bahan yang mudah terbakar di lokasi yang berbeda dengan bahan yang bisa menimbulkan kebakaran.
5. Lokasi Pembakaran Sampah
Tak sedikit warga yang memilih membakar sendiri sampah yang ada. Demi mencegah kebakaran rumah, aktivitas membakar sampah sebaiknya dilakukan jauh dari area perumahan atau permukiman. Jika permukiman padat penduduk tak memiliki ruang yang cukup, pembakaran bisa dilakukan di tong sampah. Selain itu, siapkan air untuk mencegah api berkobar hebat saat angin berembus.
6. Perhatikan Hal-Hal Kecil
Hal-hal kecil kadang lepas dari pengawasan, padahal kebakaran bisa terjadi akibat percikan kecil. Perhatikan hal-hal kecil yang berkemungkinan menimbulkan kebakaran, berikut adalah contohnya.
· Membuang puntung rokok harus dalam keadaan telah mati.
· Peletakan obat nyamuk bakar sebaiknya jauh dari bahan mudah terbakar, seperti korden, kelambu, sprei, dan buku.
· Penggunaan stop kontak secara bertumpuk harus dihindari.
· Dokumen atau arsip-arsip penting yang mudah terbakar perlu diletakkan di tempat yang aman dari jangkauan api.
7. Alat Pemadam Kebakaran Ringan
Jika memungkinkan, bekali rumah dengan sistem keamanan kebakaran yang memadai. Biayanya memang cukup mahal, tetapi ini termasuk hal yang penting untuk mencegah kebakaran di pemukiman padat penduduk.