Masih Jadi Kelompok Separatis yang Diburu, Berikut Penjelasan tentang Sejarah KKB Papua

| 02 Dec 2022 21:01
Masih Jadi Kelompok Separatis yang Diburu, Berikut Penjelasan tentang Sejarah KKB Papua
Ilustrasi. KKB di Pegunungan Tembaga Pura, Mimika, Papua. (Antaranews)

ERA.id - Saat ini Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih menjadi momok dan ancaman tersendiri untuk masyarakat Papua. Bahkan beberapa waktu lalu, pada hari Kamis 27 Januari 2022, tiga orang TNI gugur karena diserang oleh anggota KKB di Kabupaten Puncak, Papua.

Evakuasi prajurit korban penembakan oleh KKB Papua di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Minggu (13/11). (Antara/HO/Dok Kodim 1714 Puncak Jaya)

Kolonel Inf Aqsha Erlangga selaku Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) XVII Cenderawasih menjelaskan, selain membunuh beberapa personel tentara, serangan bersenjata yang dilancarkan oleh kelompok separatisme tersebut menjadikan satu personel militer mengalami situasi yang kritis.

Para personel TNI yang gugur, antara lain Serda Rizal Maulana Arifin (24 tahun), Dantim 2 Pos Koramil Gome. Selanjutnya yaitu Pratu Tupel Alomoan Baraza (24), Tabakpan Tim 2 Pos Koramil Gome dan Pratu Rahman Tomilawa (24), Tapakban Tim 3 Pos Koramil Gome. Sementara itu, personel TNI yang sempat mendapatkan perawatan medis adalah Pratu Syaiful. Lantas, bagaimana sejarah KKB Papua dan bagaimana awal terbentuknya?

Sejarah KKB Papua

Dilansir dari beberapa sumber, diketahui bahwa kelompok tersebut merupakan anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). OPM sendiri menjadi istilah umum bagi gerakan prokemerdekaan Papua yang awalnya muncul sebagai respons terhadap sikap pemerintah Indonesia sejak tahun 1963.

Menurut peneliti kajian Papua di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), gerakan prokemerdekaan Papua merupakan imbas dari perlakuan tidak adil yang didapatkan masyarakat Papua dari pemerintah Indonesia yang dianggap represif.

Perlawanan OPM secara bersenjata pertama kalinya dilancarkan di Manokrawi pada tanggal 26 Juli 1965. Adapun dari laporan Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) yang berjudul The Current Status of The Papuan Pro-Independence Movement (diterbitkan 24 Agustus 2015) menyebutkan bahwa organisasi ini terdiri dari faksi yang saling bersaing.

Perbedaan KKB dan KSB

Faksi tersebut terbagi menjadi tiga elemen, antara lain kelompok bersenjata yang masing-masing mempunyai kontrol teritori yang berbeda, yaitu di Timika, dataran tinggi dan pantai utara; kelompok yang melakukan demonstrasi dan protes; dan sekelompok kecil pemimpin yang memiliki basis di luar negeri (seperti di Pasifik, Eropa dan AS) yang berupaya untuk mengabarkan tentang isu Papua dan memancing dukungan internasional untuk kemerdekaan.

Selanjutnya, muncul juga keberadaan KKB atau yang populer sebagai Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM). Organisasi ini juga disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Bersenjata (KSB). Tokoh masyarakat Papua, Michael Menufandu, menjelaskan bahwa ada perbedaan antara KKB dengan KSB. Sedangkan istilah KSB kerap dipakai oleh TNI.

Menurutnya, perbedaan mendasar dari kedua istilah tersebut ada pada wewenang institusi negara yang sering memanfaatkan istilah tersebut bagi warga Papua.

"KKB itu istilah yang dipakai polisi supaya bisa anggap ini kejadian kriminal jadi pakai KKB," jelas Menufandu.

Sementara itu, istilah KSB (Kelompok Separatis Bersenjata) kerapkali dipakai oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Kalau disebut separatis itu berarti harus militer sedangkan militer dilarang," pungkasnya.

Demikianlah penjelasan tentang sejarah KKB Papua yang bisa kita ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Tags : KKB papua
Rekomendasi