KSAD Dudung Abdurachman Bilang Satgas TNI di Papua Tidak Harus Memerangi KKB, DPR: Masih Bisa Dibina di Penjara

| 24 Nov 2021 15:13
KSAD Dudung Abdurachman Bilang Satgas TNI di Papua Tidak Harus Memerangi KKB, DPR: Masih Bisa Dibina di Penjara
KSAD jenderal TNI Dudung Abdurachman (Dok.BPMI)

ERA.id - Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi menilai, TNI mulai peka dalam menghadapi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Diharapkan ke depannya tak ada lagu isu-isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di bumi Cendrawasih.

Hal ini merespons pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang ingin merangkul kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua agar bisa kembali menjadi warga negara Indonesia yang baik.

"Baik saja. Justru itu kan artinya TNI peka, sehingga tidak ada lagi isu-isu pelanggaran HAM," kata Bobby di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (24/11/2021).

Bobby menjelaskan, menghadapi KKB memang harus mengedepankan civil justice. Sebab, siapapun yang dianggap sebagai kriminal masih ada harapan untuk dibina.

"Ya namanya saja KKB, kriminal kan. Kalau kriminal kan ditangkap, masih bisa dibina dimasukkan penjara," kata Bobby.

Menurutnya, KKB tak perlu ditangani dengan pendekatan militer. Meskipun KKB ditetapkan sebagai kelompok teroris dan radikalisme namun dalam Undang-Undang tentang Terorisme sanksi yang diberikan hanya pidana, artinya memang masih bisa dibina.

Lagipula, bobby menilai KKB bukan kelompok besar seperti kelompok pemerontak di sejumlah negara. Meskipun KKB cenderung bergerak secara separatis, namun jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan personel TNI.

"Jadi pendekannya bukan pendekatan militer approach, kalau militer approach dia separatis nah itu harus ditanggulangi secara militer, kalau militer kan hidup atau mati," kata Bobby.

"UU tindak pidana teroris pun masih pidana, masih criminal justice. Sedangkan kalau pendekatan militer itu kan sudah okupansi wilayah. Walaupun KKB ada motifnya separatis, tapi kan jumlah arsenalnya sedikit, bukan seperti di Filipina yang rakyat tidak bisa masuk wilayah mereka," kata imbuhnya.

Diberitkan sebelumnya, KSAD Dudung meminta prajurit TNI harus mampu merangkul kelompok bersenjata agar mereka bisa kembali ke pangkuan NKRI.

"Satgas tidak harus memerangi KKB, namun mereka perlu dirangkul dengan hati yang suci dan tulus karena mereka adalah saudara kita. Keberhasilan dalam tugas bukan diukur dengan dapat senjata namun bagaimana saudara kita bisa sadar dan kembali ke pangkuan NKRI," ujar Dudung, Selasa (23/11).

Rekomendasi