ERA.id - Sebagaimana angkatan bersenjata pada umumnya, terdapat urutan pangkat TNI AL (Angkatan Laut). Biasanya tanda pangkat bisa diketahui melalui pakaian dinas yang digunakan.
Adapun pakaian dinas yang digunakan TNI AL di antaranya adalah Pakaian Dinas Upacara (PDU), Pakaian Dinas Harian (PDH) dan Pakaian Dinas Lapangan (PDL). Sementara itu kepangkatan terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama.
Urutan Pangkat TNI AL
Dilansir dari PUSPEN Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, berikut ini urutan pangkat mulai dari yang terendah hingga paling tertinggi di Angkatan Laut:
- LAKSAMANA TNI
- LAKSDYA TNI (LAKSAMANA MADYA TNI)
- LAKSDA TNI (LAKSAMANA MUDA TNI)
- LAKSMA TNI (LAKSAMANA PERTAMA TNI)
- KOL (KOLONEL)
- LETKOL (LETNAN KOLONEL)
- MAY (MAYOR)
- KAPT (KAPTEN)
- LETTU (LETNAN SATU)
- LETDA (LETNAN DUA)
- PELTU (PEMBANTU LETNAN SATU)
- PELDA (PEMBANTU LETNAN DUA)
- SERMA (SERSAN MAYOR)
- SERKA (SERSAN KEPALA)
- SERTU (SERSAN SATU)
- SERDA (SERSAN DUA)
- KOPKA (KOPRAL KEPALA)
- KOPTU (KOPRAL SATU)
- KOPDA (KOPRAL DUA)
- KLK (KELASI KEPALA)
- KLS (KELASI SATU)
- KLD (KELASI DUA)
Sejarah TNI Angkatan Laut
TNI AL dimulai dari berdirinya Badan Keamanan Rakyat Laut (BKR Laut ) pada tanggal 10 September 1945. BKR Laut menjadi tonggak penting bagi kehadiran Angkatan Laut di lingkungan Negara Kesatuan Republik Indonesia pasca kemerdekaan.
Kehadiran BKR Laut tidak terlepas dari peran tokoh-tokoh bahariawan yang pernah bertugas di jajaran Koninklijke Marine selama masa penjajahan Belanda dan Kaigun pada zaman pendudukan Jepang.
Faktor lain yang mendorong terbentuknya BKR Laut ini adalah adanya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) turut memicu keberadaan BKR Laut. Kemudian BKR Laut dikenal sebagai Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI).
Sejumlah Pangkalan Angkatan Laut pun terbentuk, kapal - kapal peninggalan Jawatan Pelayaran Jepang diberdayakan, dan personel serta awak pun direkrut untuk memenuhi tuntutan tugas sebagai penjaga laut Republik yang baru terbentuk itu.
Kekuatan yang sederhana tidak menyurutkan ALRI untuk menggelar Operasi Lintas Laut dalam rangka menyebarluaskan berita proklamasi. Selain itu, tugas ALRI adalah menyusun kekuatan bersenjata di berbagai tempat di Indonesia.
ALRI juga bertugas melakukan pelayaran penerobosan blokade laut Belanda dalam rangka mendapatkan bantuan dari luar negeri. Kepahlawanan prajurit samudera tercermin dalam berbagai pertempuran laut dengan Angkatan Laut Belanda di berbagai tempat seperti Pertempuran Selat Bali, Pertempuran Laut Cirebon, dan Pertempuran Laut Sibolga.
Operasi lintas laut juga mampu menyusun pasukan bersenjata di Kalimantan Selatan, Bali, dan Sulawesi. Keterbatasan dalam kekuatan dan kemampuan menyebabkan ALRI harus mengalihkan perjuangan di pedalaman, setelah sebagian besar kapal ditenggelamkan dan hampir semua pangkalan digempur oleh kekuatan militer Belanda dan Sekutu.
Dalam masa sulit selama Perang Kemerdekaan, ALRI berhasil membentuk Corps Armada (CA), Corps Mariner (CM), dan lembaga pendidikan di berbagai tempat. Pembentukan unsur-unsur tersebut menandai kehadiran aspek bagi pembentukan Angkatan Laut yang modern.
Kemudian berakhirnya Perang Kemerdekaan menandai pembangunan ALRI sebagai Angkatan Laut modern. Sesuai dengan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB), sejak tahun 1949, ALRI menerima berbagai peralatan perang berupa kapal-kapal perang beserta berbagai fasilitas pendukungnya.
Kemudian sejak tahun 1966 ALRI kemudian disebut dengan TNI AL dan mengalami babak baru dalam perjalanan sejarahnya seiring dengan upaya integrasi ABRI.
Selain urutan pangkat TNI AL, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…