Dampak Krisis Credit Suisse Terhadap Perekonomian Dunia

| 16 Mar 2023 22:05
Dampak Krisis Credit Suisse Terhadap Perekonomian Dunia
Dampak krisis credit suisse (unsplash)

ERA.id - Credit Suisse, salah satu bank terbesar di dunia yang mengalami krisis yang signifikan pada beberapa tahun terakhir ini. Lantas apa dampak krisis credit suisse terhadap roda perekonomian?

Baru-baru ini Credit Suisse mengatakan bahwa mereka tidak dapat memberikan lebih banyak bantuan keuangan kepada bank asal Swiss ini sehingga membuat saham dan ekuitas global merosot.

Selain itu, data inflasi AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan ekonomi dan pendinginan inflasi. Perlu diketahui, imbal hasil obligasi AS dan obligasi zona euro jatuh karena gejolak baru di saham perbankan dan pergeseran ekspektasi suku bunga.

Dilansir dari Reuters, harga emas sendiri kemudian menjadi menguat baru-baru ini karena investor mencari tempat yang aman.

Penyebab Credit Suisse Terpuruk

Saham Credit Suisse (CSGN.S) anjlok 24,2%, turun di bawah 2 franc Swiss ($2,18), hal tersebut terjadi setelah pemegang saham terbesar pemberi pinjaman mengatakan bahwa mereka tidak dapat meningkatkan kepemilikan sahamnya melebihi 10%, dengan alasan masalah regulasi.

"Pertanyaan yang ada di benak setiap orang adalah: apakah kita sedang menuju krisis keuangan yang lain?" kata Brad McMillan, kepala investasi Commonwealth Financial Network di Waltham, Massachusetts. "Itulah yang membuat saya khawatir saat ini."

Dilansir dari Washington Post, kegagalan Credit Suisse sendiri meliputi hukuman pidana karena mengizinkan pengedar narkoba mencuci uang di Bulgaria, terlibat dalam kasus korupsi di Mozambik, skandal mata-mata yang melibatkan mantan karyawan dan eksekutif, dan kebocoran besar-besaran data nasabah ke media.

Beberapa blunder yang dilakukan Credit Suisse tersebut memperparah kesan bahwa lembaga ini tidak memiliki pegangan yang kuat dalam menjalankan bisnisnya. Banyak klien yang muak dan memilih untuk meninggalkannya. Hal tersebut membuat arus keluar klien terbesar yang belum pernah terjadi sebelumnya pada akhir tahun 2022.

Pada tanggal 15 Maret, saham Credit Suisse kembali merosot ketika ketua pemegang saham terbesarnya, Saudi National Bank, mengesampingkan untuk berinvestasi lagi di perusahaan ini.

Hal ini mendorong Credit Suisse untuk meminta bank sentral Swiss untuk memberikan pernyataan dukungan secara terbuka. Biaya untuk mengasuransikan obligasi bank terhadap gagal bayar selama satu tahun melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi pada bank-bank besar internasional sejak krisis keuangan tahun 2008.

Dikarenakan bank-bank lain berusaha untuk melakukan perlindungan nilai terhadap risiko counterparty mereka untuk transaksi dengan Credit Suisse, harga kuotasi untuk credit default swap selama satu tahun melonjak dari 836 basis poin.

Apa Saja Dampak Krisis Credit Suisse?

Di Indonesia sendiri, dampak dari krisis Credit Suisse adalah nilai rupiah anjlok pada perdagangan Kamis, 16 Maret 2023, rupiah dibuka turun 51 poin atau 0,33 persen ke posisi 15.433 per dolar AS.

Nilai rupiah anjlok akibat krisis (unsplash)

Selain itu, krisis Credit Suisse menyebabkan penurunan kepercayaan investor dan menyebabkan turunnya harga saham bank tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja bank dan mempersulit aksesnya terhadap modal dan dana.

Krisis Credit Suisse dapat berdampak pada klien bank, seperti perusahaan investasi dan individu yang mempercayakan uang mereka pada bank. Mereka mungkin kehilangan dana atau keuntungan yang diharapkan akibat dari kerugian bank.

Terakhir krisis Credit Suisse juga dapat memiliki dampak lebih luas pada industri perbankan, karena dapat memicu ketidakpercayaan pada institusi keuangan dan meningkatkan ketegangan di pasar keuangan global.

Selain dampak krisis credit suisse, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman

Rekomendasi