ERA.id - Profil Syahrul Yasin Limpo menarik perhatian masyarakat. Menteri Pertanian (Mentan) ini mendapat panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Syahrul seharusnya datang ke KPK hari ini (16/6/2023) untuk menjalani pemeriksaan, tetapi, hal tersebut tidak terlaksana. Menurut Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, Syahrul memberikan informasi ke KPK bahwa dirinya memiliki jadwal kegiatan di India untuk menghadiri Agriculture Ministers Meeting G-20.
"Iya yang bersangkutan memberitahu KPK bahwa yang bersangkutan terjadwal kegiatan ke India," terang Ghufron.
Profil Syahrul Yasin Limpo
Dirangkum Era.id dari situs web resmi Kementan, situs web resmi NasDem, dan situs web pribadi Syahrul Yasin Limpo, Syahrul merupakan Menteri Pertanian ke-28 RI. Dia duduk di kursi mentan sejak 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju Periode 2019—2024.
Syahrul Yasin Limpo lahir di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan pada 16 Maret 1955. Dia menempuh pendidikan SMA di SMA Katolik Cendrawasih Makassar.
Setelah menyelesaikan masa studi SMA pada 1973, dia melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan lulus pada 1983.
Setelah beberapa tahun berselang, Syahrul mengambil S-2 di Pasca Sarjana LAN (Lembaga Administrasi Negara) dan lulus pada 2004. Setelah itu, dia mendapatkan gelar doktor (S-3) pada 2008 di kampus yang sama.
Saat ini dia dikenal sebagai orang yang berkecimpung di dunia politik. Sebelum itu, pada 1980, dia pernah menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Syahrul juga pernah menjabat Kepala Seksi Tata Kota pada 1982.
Karier Politik Syahrul Yasin Limpo
Karier politik Syahrul Yasin Limpo dimulai dengan bergabung Partai Golongan Karya (Golkar). Pada 2004—2008 dia bahkan pernah menjadi Sekretaris DPP Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel).
Syahrul juga pernah menjadi Bupati Kabupaten Gowa selama dua periode. Jataban tersebut dia miliki pada 1994 hingga 2002.
Setelah turun dari kursi bupati, Syahrul kembali mendapatkan jabatan tinggi di pemerintahan. Dia memenangkan pilkada dan menjadi wakil gubernur Sulsel periode 2003—2008.
Karier politiknya kembali menanjak setelah masa jabatan berakhir. Dalam Pilkada 2008, dia terpilih sebagai Gubernu Sulsel dengan wakil Agus Arifin Nu'mang.
Dia juga menjadi Ketua DPD I Golkar Sulsel pada 2009 hingga 2018. Setelah itu, pada tahun yang sama, Syahrul berpindah partai ke Partai Nasdem dan menjadi Ketua DPP.
Ada sejumlah penghargaan yang pernah dia dapatkan. Ketika Syahrul memimpin Sulsesl, dia mendapatkan penghargaan Satya Lencana Pembangunan Pertanian karena berhasil meningkatkan produksi padi di atas 5 persen mendukung P2BN tahun 2007. Prestasi tersebut dia pertahankan pada 2008.
Pada 2010, Syahrul kembali memperoleh penghargaan karena peningkatan produksi beras di atas 5 persen mendukung P2BN tahun 2009. Tak hanya itu, dia mendapatkan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara kategori pembina ketahanan pangan tahun 2011.
Selama bertahun-tahun, Syahrul terus menorehkran prestasi. Pada 2019, dia mendapatkan kepercayaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk duduk di kursi Menteri Pertanian RI menggantikan Amran Sulaiman.