ERA.id - Agar bisa mendapatkan kondisi cuaca seperti yang dikehendaki, maka dilakukanlah proses modifikasi cuaca. Biasanya, proses ini bertujuan untuk meningkatkan intensitas curah hujan maupun sebaliknya. Adapun dalam memodifikasi cuaca, ada cara-cara tertentu yang dapat dilakukan. Lantas apa yang dimaksud dengan modifikasi cuaca? Simak penjelasan di bawah ini.
Melansir situs Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) merupakan salah satu upaya manusia untuk memodifikasi cuaca dengan tujuan tertentu agar bisa mendapatkan kondisi cuaca seperti yang dikehendaki. Mengapa disebut sebagai teknologi? Karena dalam prosesnya, aktivitas memodifikasi cuaca pada dasarnya merupakan suatu aplikasi yang membutuhkan sentuhan teknologi.
Menurut Indonesia Baik oleh Kominfo, TMC adalah teknologi yang dapat mencegah hujan atau untuk menciptakan hujan buatan. TMC terbukti efektif mampu mengendalikan bencana sejak dulu, mulai dari menanggulangi kekeringan, mengisi waduk sampai mencegah banjir.
TMC dapat dilakukan jika sudah terdapat penetapan status siaga darurat oleh lembaga atau pemerintah yang berwenang, misalnya BNPB atau Kepala Daerah. Penerapan TMC berdasarkan pada data musim hujan dan kemarau, analisis data curah hujan, dan juga pertimbangan antisipatif untuk mengendalikan karhutla (kebakaran hutan dan lahan).
Dalam hal ini, Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) di bawah BRIN adalah pihak yang berwenang untuk menjalani modifikasi cuaca, terutama untuk kepentingan darurat penanggulangan bencana. Hal itu sesuai dengan Inpres No.3/2020. (Poin Inpres/Nomor 23).
Sementara itu , Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan dukungan berupa info cuaca saat operasi modifikasi cuaca dijalankan.
Proses Modifikasi Cuaca
Selama ini, masyarakat mengenal TMC dengan penggunaan pesawat yang menghantarkan bahan semai berupa NaCl ke awan lewat udara. Namun, ternyata ada metode lain untuk menghantarkan bahan semai tersebut ke awan.
Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti sudah mengembangkan metode penyampaian bahan semai ke dalam awan dari darat, antara lain dengan memanfaatkan wahana Ground Based Generator (GBG) dan wahana Pohon Flare untuk sistem statis.
Kedua metode ini memiliki prinsip kerja yang sama dalam menghantarkan bahan semai berupa garam ke awan, yaitu dengan menggunakan keberadaan awan orografik dan awan yang tumbuh di sekitar pegunungan sebagai targetnya. Metode GBG dan Pohon Flare untuk modifikasi cuaca umumnya digunakan di wilayah yang memiliki topografi pegunungan.
Melalui metode GBG dan Pohon Flare, diharapkan hujan dapat turun lebih cepat dari siklus normalnya dan dapat membasahi lahan yang kering. Sebaliknya, sebelum sampai ke wilayah rawan agar banjir bisa dicegah, diharapkan agar hujan turun lebih dahulu di lautan.
Apa Fungsi Teknologi Modifikasi Cuaca?
Modifikasi cuaca berupaya untuk meningkatkan intensitas curah hujan di suatu tempat (rain enhancement), atau untuk kondisi sebaliknya, yaitu untuk menurunkan intensitas curah hujan pada suatu lokasi tertentu (rain reduction).
Dalam konteks pemanasan global yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim, TMC menjadi salah satu solusi yang dapat diandalkan dalam mengurangi kerugian yang timbul karena bencana akibat faktor iklim dan cuaca.
Demikianlah penjelasan tentang proses modifikasi cuaca beserta fungsinya, semoga penjelasan ini bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…